X-Men Origins Wolverine: Bedah Asal Usul Yang Lumayan Mengecewakan
Kamis, 30 April 2009
Kamis, April 30, 2009
,
0 Comments
Label: Action , Comic , Film 2009 , Hollywood , Review , Sequel , Superhero
Label: Action , Comic , Film 2009 , Hollywood , Review , Sequel , Superhero
Setiap film X-Men itu menarik. Yah, yang gue maksud disini adalah semuanya termasuk film terakhir “X-Men: The Last Stand” yang biarpun menurut hasil sensus adalah yang terburuk dari trilogi tersebut. Kenapa gue bilang begitu? Karena mereka mempunyai peng-karakteran yang solid, dimana Magneto dan Xavier adalah yang terbaik menurut gue, dan pengembangan cerita yang baik.
Dan gue juga lumayan tertarik tadinya saat mendengar mereka akan melanjutkan trilogi itu dengan memproduksi “X-Men Origins: Wolverine,” harapan gue pada film ini yang ceritanya lebih berfokus pada masa lalu si mutan pemberontak bertulang adamantium Wolverine tadinya juga sangat bagus, sampai gue menyaksikan sendiri filmnya yang jujur, tampil lumayan mengecewakan.
Membawakan tokoh yang telah mempopulerkan namanya disini adalah Hugh Jackman yang masih tetap tampil dengan baik, dan bisa gue bilang, bukan aktingnya yang sebenarnya mengacaukan film ini, Hugh tetap mampu tampil solid dalam membawakan peran ini untuk keempat kalinya. Tapi keseluruhan jalan cerita memang dipenuhi oleh banyak karakter2 ga penting lainnya yang justru tidak menyumbangkan apapun bagi perkembangan plot cerita sendiri. Mereka sekedar dipaksakan untuk muncul dalam alur film hanya untuk meyakinkan penonton kalo para pembuat film ini benar2 membaca versi komiknya.
Gue sendiri bukan penggemar berat komik X-Men, tapi setidaknya gue pernah membaca beberapa buah komiknya yang menampilkan karakter2 dalam film ini. Dan menurut gue, film ini sama sekali ga menghargai satupun karakter yang mereka tampilkan, tidak juga kepada kontinuitas alur ceritanya. Bukan hanya itu, film ini juga tidak menghargai narasi pada proyek Weapon X, hubungan antara Wolverine dan Sabretooth, ataupun Gambit, Deadpool dan Emma Frost. Motivasi yang diberikan pada sosok Wolverine disini pun terkesan bodoh dan sudah jutaan kali digunakan pada berbagai jenis film yaitu pembalasan dendam atas terbunuhnya orang tercinta.
Disamping itu, gue sedikit melihat kilasan déjà vu dalam film ini karena apa yang dibahas pada asal usul Wolverine disini sebenarnya sudah pernah dijelaskan dalam “X2,” kita sudah tau bagaimana dia bisa memiliki tengkorak berlapis adamantium, jadi ini terkesan kurang masuk akal aja kalo membuat sebuah film dengan sesuatu hal yang sudah pernah dijabarkan sebelumnya. Gue secara personal juga yakin kalo Wolverine bukanlah salah satu karakter yang diharuskan untuk memiliki sebuah penjabaran sejarah yang begitu mendetil karena misteri justru adalah bagian alami dari karakternya. Coba pikir, apakah kita juga mesti tau bagaimana seorang Joker mendapatkan cacat bekas lukanya?
Adegan2 actionnya sendiri terkesan kurang memuaskan, gue sebenarnya tidak mengharapkan hal2 yang logis muncul dari film ini, tapi sebagian besar dari adegan2 itu memang jauh di luar akal sehat tapi justru malah gampang dilupakan, tidak menyisakan sesuatu yang memorable seperti film2 X-Men sebelumnya. Akting beberapa bintang pendukung lainnya juga ada yang tidak meyakinkan dan terkesan kaku, ditambah lagi oleh naskah yang dialog yang miskin ide, adegan2 klise khas film action, dan kurangnya pengembangan karakter. Meskipun kita tau kalo Wolverine adalah tokoh sentral yang tentunya lebih menjadi pusat cerita, namun kemunculan tokoh2 mutan lainnya yang lumayan banyak terlihat hanya sebagai tempelan belaka dan kurang dimanfaatkan dengan baik. Apalagi bagi penggemar tokoh Gambit dan Deadpool, siap2 aja menelan rasa kecewa dengan penggambaran mereka dalam film ini. Adegan akhir tampil cukup baik kalo dipandang dari segi efek visual, tapi alur plot meninggalkan lubang besar yang menjadi tanda tanya besar tentang masalah hilang ingatannya Logan alias Wolverine dan kelanjutan nasib Sabretooth. Meski begitu masih tetap ada adegan kejutan dengan munculnya sosok penyelamat yang familiar diakhir cerita.
Skor: 6/10
Dan gue juga lumayan tertarik tadinya saat mendengar mereka akan melanjutkan trilogi itu dengan memproduksi “X-Men Origins: Wolverine,” harapan gue pada film ini yang ceritanya lebih berfokus pada masa lalu si mutan pemberontak bertulang adamantium Wolverine tadinya juga sangat bagus, sampai gue menyaksikan sendiri filmnya yang jujur, tampil lumayan mengecewakan.
Membawakan tokoh yang telah mempopulerkan namanya disini adalah Hugh Jackman yang masih tetap tampil dengan baik, dan bisa gue bilang, bukan aktingnya yang sebenarnya mengacaukan film ini, Hugh tetap mampu tampil solid dalam membawakan peran ini untuk keempat kalinya. Tapi keseluruhan jalan cerita memang dipenuhi oleh banyak karakter2 ga penting lainnya yang justru tidak menyumbangkan apapun bagi perkembangan plot cerita sendiri. Mereka sekedar dipaksakan untuk muncul dalam alur film hanya untuk meyakinkan penonton kalo para pembuat film ini benar2 membaca versi komiknya.
Gue sendiri bukan penggemar berat komik X-Men, tapi setidaknya gue pernah membaca beberapa buah komiknya yang menampilkan karakter2 dalam film ini. Dan menurut gue, film ini sama sekali ga menghargai satupun karakter yang mereka tampilkan, tidak juga kepada kontinuitas alur ceritanya. Bukan hanya itu, film ini juga tidak menghargai narasi pada proyek Weapon X, hubungan antara Wolverine dan Sabretooth, ataupun Gambit, Deadpool dan Emma Frost. Motivasi yang diberikan pada sosok Wolverine disini pun terkesan bodoh dan sudah jutaan kali digunakan pada berbagai jenis film yaitu pembalasan dendam atas terbunuhnya orang tercinta.
Disamping itu, gue sedikit melihat kilasan déjà vu dalam film ini karena apa yang dibahas pada asal usul Wolverine disini sebenarnya sudah pernah dijelaskan dalam “X2,” kita sudah tau bagaimana dia bisa memiliki tengkorak berlapis adamantium, jadi ini terkesan kurang masuk akal aja kalo membuat sebuah film dengan sesuatu hal yang sudah pernah dijabarkan sebelumnya. Gue secara personal juga yakin kalo Wolverine bukanlah salah satu karakter yang diharuskan untuk memiliki sebuah penjabaran sejarah yang begitu mendetil karena misteri justru adalah bagian alami dari karakternya. Coba pikir, apakah kita juga mesti tau bagaimana seorang Joker mendapatkan cacat bekas lukanya?
Adegan2 actionnya sendiri terkesan kurang memuaskan, gue sebenarnya tidak mengharapkan hal2 yang logis muncul dari film ini, tapi sebagian besar dari adegan2 itu memang jauh di luar akal sehat tapi justru malah gampang dilupakan, tidak menyisakan sesuatu yang memorable seperti film2 X-Men sebelumnya. Akting beberapa bintang pendukung lainnya juga ada yang tidak meyakinkan dan terkesan kaku, ditambah lagi oleh naskah yang dialog yang miskin ide, adegan2 klise khas film action, dan kurangnya pengembangan karakter. Meskipun kita tau kalo Wolverine adalah tokoh sentral yang tentunya lebih menjadi pusat cerita, namun kemunculan tokoh2 mutan lainnya yang lumayan banyak terlihat hanya sebagai tempelan belaka dan kurang dimanfaatkan dengan baik. Apalagi bagi penggemar tokoh Gambit dan Deadpool, siap2 aja menelan rasa kecewa dengan penggambaran mereka dalam film ini. Adegan akhir tampil cukup baik kalo dipandang dari segi efek visual, tapi alur plot meninggalkan lubang besar yang menjadi tanda tanya besar tentang masalah hilang ingatannya Logan alias Wolverine dan kelanjutan nasib Sabretooth. Meski begitu masih tetap ada adegan kejutan dengan munculnya sosok penyelamat yang familiar diakhir cerita.
Skor: 6/10