Laksar Pemimpi: Movie Project
Selasa, 14 September 2010
Selasa, September 14, 2010
,
0 Comments
Label: Film , Film 2010 , Historikal , Indonesia , komedi
Label: Film , Film 2010 , Historikal , Indonesia , komedi
Ketika kadet Lukman Sardi, Dodi Alamsyah, Teuku Rifnu, dan Darius Sinathrya bertempur didalam film Darah Garuda. Kelompok musik Project Pop tidak mau kalah berjuangan demi bangsa didalam film Laskar Pemimpi. Ini bukan buku terbarunya Andrea Hirata. Setelah sukses dengan sejumlah film komedi seperti Get Married 1 dan Cet Married 2, Red Cobex, kali ini, rumah produksi Kharisma Starvision kembali menyuguhkan tontonan tema komedi. Sedikit berbeda dengan film terdahulu, film berjudul Laskar Pemimpi produksi terbaru Starvision ini berlatar belakang perjuangan.
"Saya ingin membangkitkan kembali patriotisme anak bangsa melalui film Laskar Pemimpi dengan pendekatan komedi. Tujuannya agar tidak serasa menggurui," ujar Chand Parwez, sang produser.
Meski demikian, menurut Parwez, membuat tontonan komedi keluarga yang cerdas, dengan pesan kemanusiaan, kekeluargaan dan cinta, jauh lebih sulit dibanding film lainnya. Apalagi komedi yang mencoba up to date dengan permasalahan sosial dan politis di masyarakat.
Fenomena yang sedang jadi buah bibir, menurut Parwez, adalah pendekatan tema ideal untuk tontonan komedi. Aura positif adalah tujuan karya komedinya, seperti Si Kabayan Saba Kota, Glen Kemon Mudik, Get Married, The Tarix Jabrix, XL-Exlra Large, Si Jago Merah, Bahkan dalam Red CobeX ditampilkan komedi yang Bhineka Tunggal Ika. Kepedulian tentang disintegrasi dan merosotnya nilai patriotisme mendorong untuk merealisasikan film komedi yang mempunyai latar belakang perang.
Chand Parwez Servia selaku produser kembali bekerja sama dengan penulis dan sutradara Monty Tiwa untuk menyajikan kisah kepahlawanan dan perjuangan untuk generasi muda Indonesia. Keduanya yakin narasi komedi bisa menjadi metode yang ampuh untuk melestarikan semangat rela berkorban yang dimiliki para pendahulu kita.
Film jenaka tentang jasa pahlawan yang sering terlupakan ini diharapkan dapat menjadi hiburan patriotik dan menimbulkan rasa kebangsaan;tentang peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949, dan keterlibatan laskar pejuang dalam mempertahankan eksistensi
Republik Indonesia dari Agresi Belanda II untuk menguasai tanah air tercinta dengan mendompleng tentara Sekutu.
Agresi Militer Belanda II bulan Desember 1948 membuat Sri Mulyani (Tika Project Pop) terbuang dari kampung halamannya di Maguwo, Jawa Tengah. Sri yang lugu mengembara sampai ke wilayah Panjen dan bertemu dengan pasukan gerilya Indonesia pimpinan Kapten Hadi Sugito (Gading Marten) yang sedang membuka pendaftaran anggota baru
Bersama Sri hari itu, Udjo, putra seorang ningrat yang mendaftarkan diri karena diperdaya Wiwid (Shanty) gadis pujaan hatinya. Selain itu, ada Ahok (Odie Project Pop) dan Tumino (Gugum Project Pop), pemuda desa dari wilayah sekitar Panjen. Mereka kemudian bergabung dengan Toar (Yosi Project Pop) pemuda rabun yang sudah lebih dulu menjadi gerilyawan, Kopral Jono (Dwi Sasono) yang sering diturunkan pangkatnya, dan Letnan Bowo (T. Rifnu Wikana) tangan kanan Kapten Hadi Sugito.
Pada tahap seleksi keenam pemuda dari latar belakang yang berbeda ini menjadi menonjol karena ketidak kompetenan mereka. Hanya kesungguhan dan ketulusan niat untuk berjuang saja yang membuat komandan perekrutan, Kapten Hadi tidak sampai hati menolak mereka. Walau mendapat protes keras dari Letnan Bowo (Gading Marten) wakilnya, sang kapten membentuk suatu unit non tempur untuk menampung keenam pemuda tersebut.
Tujuan utama pembentukan unit yang diberi nama Laksar Pemimpi ini adalah untuk menghibur pasukan. Karena itu mereka pun mendapat latihan yang berbeda dari para kader lain. Sebagai pelatihnya Kapten Hadi menunjuk Kopral Jono (Dwi Sasono). Ternyata si kopral bengal tidak terima disuruh memimpin unit Laskar Pemimpi dan melampiaskan kekecewaannya pada anak buahnya itu. Sejak hari pertama ia selalu menekan anggota unit Laskar Pemimpi dengan latihan-latihan yang berat. Situasi ini ternyata malah menumbuhkan kedekatan di antara anggota unit Laskar Pemimpi.
Sebelum Sri dan teman-temannya mendapat bekal bertempur yang memadai, pasukan KNIL di bawah pimpinan Letnan Kuyt sudah menyerang basis mereka, desa Panjen. Letnan Kuyt menculik Wiwid dan adiknya, Yayuk (Masayu Anastasia) hingga menimbulkan kemarahan Kopral Jono dan anggota baru gerilyawan Panjen
Di bawah pimpinan Kopral Jono, laskar yang minim pengalaman itu nekad kabur dari markas untuk membebaskan teman-teman mereka. Dengan hanya mengandalkan keterangan dari Once (Oon Project Pop) tentara KNIL yang mereka tawan, dan laskar mbalelo itu menyerbu markas Letnan Kuyt. Akibatnya, mereka malah terdesak lalu ikut ditawan. Untunglah Letnan Bowo dengan pasukan Panjen lainnya menyusul dan membebaskan mereka. Ulah Kopral Jono dan anak buahnya itu membuat Kapten Hadi murka. Mereka dipecat dengan tidak terhormat.
Sementara itu, Kapten Hadi menerima seorang utusan dari Yogyakarta datang menghadap membawa surat penting dari komandan Brigade X yang mengabarkan tanggal penyerbuan besar-besaran ke Yogyakarta.
Mereka bersiap untuk menjalankan tugas mencegat pasukan Belanda yang datang dari arah Semarang. Apa boleh buat, karena peristiwa Kedu dan mereke sudah dipecat, Unit Bagong menjadi tertinggal dalam tugas, tetapi akhirnya mereka sepakat untuk berangkat menyusul pasukan Kapten Hadi yang bertugas menghambat laju pasukan bantuan Belanda ke Yogyakarta.
Ternyata, pasukan Kapten Hadi terhambat dalam perjalanannya ke posisi yang ditentukan. Hambatan itu bisa membuat pasukan bantuan Belanda dari Semarang bisa dengan mudah mencapai Yogyakarta sebelum serangan umum, Sementara itu unit Bagong yang bergerak di belakang mereka berhasil menyusul. Maka, demi keberhasilan misi yang diemban Kapten Hadi tidak punya pilihan lain selain minta Kopral Jono dan anak buahnya masuk ke Semarang demi menghambat laju pasukan pendukung Belanda.
Kesempatan untuk membuktikan diri pun, akhirnya datang bagi unit Laskar Pemimpi dan Kopral Jono. Dengan suatu misi nekad, mereka dikenal sebagai pasukan elite oleh pasukan Siliwangi, dan turut mencatatkan sejarah sebagai pahlawan ugal-ugalan yang terlupakan
Film komedi musikal yang berbalut kisah perlawanan ini adalah film layar lebar perdana Project Pop dan merupakan mimpi mereka yang menjadi nyata. "Dari kecil saya slalu punya mimpi suatu saat main film perang dan menjadi pahlawan, ternyata sedetail itu mimpinya Tuhan wujudkan! For me its more than just a dream come true!" kata Yossi Project Pop soal betapa senangnya ia terlibat dalam film berjudul Laskar Pemimpi. Dengan masuknya Project Pop, kita tidak seperti nonton film perang tetapi seperti nonton balada desa masa kini, terlihat modern dengan adanya mereka. Kita juga jangan mengharapkan ledakan perangnya seperti di film Merah Putih yang banyak ledakan.
Bagi para pemerannya, proses pengambilan gambar untuk film ini meninggalkan banyak pengalaman seru. Tika Panggabean misalnya. Dia yang bermain sebagai gadis desa bernama Sri Mulyani sempat terbawa suasana ketika harus melakoni sebuah adegan yang mempertemukannya dengan puluhan pemeran tentara KNIL. “Ada adegan perang kontak senjata dengan tentara Belanda, kami yang cuma beberapa orang harus melawan mereka yang puluhan jumlahnya. Mereka semua merangsek maju ke arah kita! Sumpah, saat itu takut beneran!” kata Tika seperti dikutip siaran persnya.
“Yang pasti, empat belas tahun lebih berkecimpung di ranah hiburan, panggung komedi, nyanyi, MC, dll, akhirnya kesempatan menghibur di layar lebar pun datang juga untuk Project Pop,” kata Udjo.
Selain Procjet Pop, film yang akan segera tayang di bioskop ini juga dibintangi oleh Dwi Sasono, Marcell Siahaan yang menjadi Let Kol Soeharto [mantan presiden RI], Candil, Gading Marten, Shanty, Massayu Anastasia, T Rifnu Wikana serta Marwoto.
“Film ini unpredictable, film perang dalam bentuk musikal dan komedi. Baru sekali ini gua dikenai ledakan bom, senapan, masuk sawah, bau lumpur sekujur tubuh! Sungguh satu pengalaman baru yg luar biasa. Harapan gua film ini bisa jadi genre baru film Indonesia karena packagingnya yang tidak biasa,” kata Shanty.
Kalau biasa anggota Project Pop bermain film sendiri – sendiri, seperti Tika yang baru saja bermain di Red Cobex, kali ini mereka bermain bersama, kalo saja senior mereka P Project ikut menbidani film ini. Ini biasa disebut Project Movie. Kapan yah bisa terealisasi ? Selain sebagai cara untuk tetap kompak dalam kelompok. Laskar Pemimpi juga merupakan ajang pembuktian eksistensi berkarir Project Pop. "Kita bisa eksis apa nggak, terlihat dari karyanya," kata Tika. Jika film ini dicaci-maki maka mereka terbukti gagal bermain di layar lebar. Kalau berhasil, ini menjadi prestasi tersendiri. Namun sekali lagi Tika menekankan, Project Pop hanya ingin melengkapi eksistensi diri di panggung hiburan.
Pemain :
Project Pop
Dwi Sasono
Shanty
Gading Marten
T Rifnu Wikana
Masayu Anastasia
Marcell Siahaan
Candil
Sutradara :
Monty Tiwa
Penulis :
Eric Tiwa
Monty Tiwa
Produser :
Chand Parwez Servia
Produksi :
PT. Kharisma Starvision Plus
sumber:
http://www.21cineplex.com/laskar-pemimpi,movie,2368.htm,http://www.rollingstone.co.id/read/2010/08/26/818/5/1/Project-Pop-Main-Film-Laskar-Pemimpi,http://www.bloggerceria.com/2010/08/sinopsis-trailer-laskar-pemimpi-project.html,http://www.varianews.com/varia-film/36-varia-film/129-film-laskar-pemimpi-perjuangan-dengan-kemasan-komedi.html,http://bataviase.co.id/node/349842,http://www.filmoo.com/movie/2010/laskar-pemimpi,http://showbiz.liputan6.com/berita/201008/288999/quotLaskar.Pemimpiquot.Pembuktian.Eksistensi.Project.Pop
"Saya ingin membangkitkan kembali patriotisme anak bangsa melalui film Laskar Pemimpi dengan pendekatan komedi. Tujuannya agar tidak serasa menggurui," ujar Chand Parwez, sang produser.
Meski demikian, menurut Parwez, membuat tontonan komedi keluarga yang cerdas, dengan pesan kemanusiaan, kekeluargaan dan cinta, jauh lebih sulit dibanding film lainnya. Apalagi komedi yang mencoba up to date dengan permasalahan sosial dan politis di masyarakat.
Fenomena yang sedang jadi buah bibir, menurut Parwez, adalah pendekatan tema ideal untuk tontonan komedi. Aura positif adalah tujuan karya komedinya, seperti Si Kabayan Saba Kota, Glen Kemon Mudik, Get Married, The Tarix Jabrix, XL-Exlra Large, Si Jago Merah, Bahkan dalam Red CobeX ditampilkan komedi yang Bhineka Tunggal Ika. Kepedulian tentang disintegrasi dan merosotnya nilai patriotisme mendorong untuk merealisasikan film komedi yang mempunyai latar belakang perang.
Chand Parwez Servia selaku produser kembali bekerja sama dengan penulis dan sutradara Monty Tiwa untuk menyajikan kisah kepahlawanan dan perjuangan untuk generasi muda Indonesia. Keduanya yakin narasi komedi bisa menjadi metode yang ampuh untuk melestarikan semangat rela berkorban yang dimiliki para pendahulu kita.
Film jenaka tentang jasa pahlawan yang sering terlupakan ini diharapkan dapat menjadi hiburan patriotik dan menimbulkan rasa kebangsaan;tentang peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949, dan keterlibatan laskar pejuang dalam mempertahankan eksistensi
Republik Indonesia dari Agresi Belanda II untuk menguasai tanah air tercinta dengan mendompleng tentara Sekutu.
Agresi Militer Belanda II bulan Desember 1948 membuat Sri Mulyani (Tika Project Pop) terbuang dari kampung halamannya di Maguwo, Jawa Tengah. Sri yang lugu mengembara sampai ke wilayah Panjen dan bertemu dengan pasukan gerilya Indonesia pimpinan Kapten Hadi Sugito (Gading Marten) yang sedang membuka pendaftaran anggota baru
Bersama Sri hari itu, Udjo, putra seorang ningrat yang mendaftarkan diri karena diperdaya Wiwid (Shanty) gadis pujaan hatinya. Selain itu, ada Ahok (Odie Project Pop) dan Tumino (Gugum Project Pop), pemuda desa dari wilayah sekitar Panjen. Mereka kemudian bergabung dengan Toar (Yosi Project Pop) pemuda rabun yang sudah lebih dulu menjadi gerilyawan, Kopral Jono (Dwi Sasono) yang sering diturunkan pangkatnya, dan Letnan Bowo (T. Rifnu Wikana) tangan kanan Kapten Hadi Sugito.
Pada tahap seleksi keenam pemuda dari latar belakang yang berbeda ini menjadi menonjol karena ketidak kompetenan mereka. Hanya kesungguhan dan ketulusan niat untuk berjuang saja yang membuat komandan perekrutan, Kapten Hadi tidak sampai hati menolak mereka. Walau mendapat protes keras dari Letnan Bowo (Gading Marten) wakilnya, sang kapten membentuk suatu unit non tempur untuk menampung keenam pemuda tersebut.
Tujuan utama pembentukan unit yang diberi nama Laksar Pemimpi ini adalah untuk menghibur pasukan. Karena itu mereka pun mendapat latihan yang berbeda dari para kader lain. Sebagai pelatihnya Kapten Hadi menunjuk Kopral Jono (Dwi Sasono). Ternyata si kopral bengal tidak terima disuruh memimpin unit Laskar Pemimpi dan melampiaskan kekecewaannya pada anak buahnya itu. Sejak hari pertama ia selalu menekan anggota unit Laskar Pemimpi dengan latihan-latihan yang berat. Situasi ini ternyata malah menumbuhkan kedekatan di antara anggota unit Laskar Pemimpi.
Sebelum Sri dan teman-temannya mendapat bekal bertempur yang memadai, pasukan KNIL di bawah pimpinan Letnan Kuyt sudah menyerang basis mereka, desa Panjen. Letnan Kuyt menculik Wiwid dan adiknya, Yayuk (Masayu Anastasia) hingga menimbulkan kemarahan Kopral Jono dan anggota baru gerilyawan Panjen
Di bawah pimpinan Kopral Jono, laskar yang minim pengalaman itu nekad kabur dari markas untuk membebaskan teman-teman mereka. Dengan hanya mengandalkan keterangan dari Once (Oon Project Pop) tentara KNIL yang mereka tawan, dan laskar mbalelo itu menyerbu markas Letnan Kuyt. Akibatnya, mereka malah terdesak lalu ikut ditawan. Untunglah Letnan Bowo dengan pasukan Panjen lainnya menyusul dan membebaskan mereka. Ulah Kopral Jono dan anak buahnya itu membuat Kapten Hadi murka. Mereka dipecat dengan tidak terhormat.
Sementara itu, Kapten Hadi menerima seorang utusan dari Yogyakarta datang menghadap membawa surat penting dari komandan Brigade X yang mengabarkan tanggal penyerbuan besar-besaran ke Yogyakarta.
Mereka bersiap untuk menjalankan tugas mencegat pasukan Belanda yang datang dari arah Semarang. Apa boleh buat, karena peristiwa Kedu dan mereke sudah dipecat, Unit Bagong menjadi tertinggal dalam tugas, tetapi akhirnya mereka sepakat untuk berangkat menyusul pasukan Kapten Hadi yang bertugas menghambat laju pasukan bantuan Belanda ke Yogyakarta.
Ternyata, pasukan Kapten Hadi terhambat dalam perjalanannya ke posisi yang ditentukan. Hambatan itu bisa membuat pasukan bantuan Belanda dari Semarang bisa dengan mudah mencapai Yogyakarta sebelum serangan umum, Sementara itu unit Bagong yang bergerak di belakang mereka berhasil menyusul. Maka, demi keberhasilan misi yang diemban Kapten Hadi tidak punya pilihan lain selain minta Kopral Jono dan anak buahnya masuk ke Semarang demi menghambat laju pasukan pendukung Belanda.
Kesempatan untuk membuktikan diri pun, akhirnya datang bagi unit Laskar Pemimpi dan Kopral Jono. Dengan suatu misi nekad, mereka dikenal sebagai pasukan elite oleh pasukan Siliwangi, dan turut mencatatkan sejarah sebagai pahlawan ugal-ugalan yang terlupakan
Film komedi musikal yang berbalut kisah perlawanan ini adalah film layar lebar perdana Project Pop dan merupakan mimpi mereka yang menjadi nyata. "Dari kecil saya slalu punya mimpi suatu saat main film perang dan menjadi pahlawan, ternyata sedetail itu mimpinya Tuhan wujudkan! For me its more than just a dream come true!" kata Yossi Project Pop soal betapa senangnya ia terlibat dalam film berjudul Laskar Pemimpi. Dengan masuknya Project Pop, kita tidak seperti nonton film perang tetapi seperti nonton balada desa masa kini, terlihat modern dengan adanya mereka. Kita juga jangan mengharapkan ledakan perangnya seperti di film Merah Putih yang banyak ledakan.
Bagi para pemerannya, proses pengambilan gambar untuk film ini meninggalkan banyak pengalaman seru. Tika Panggabean misalnya. Dia yang bermain sebagai gadis desa bernama Sri Mulyani sempat terbawa suasana ketika harus melakoni sebuah adegan yang mempertemukannya dengan puluhan pemeran tentara KNIL. “Ada adegan perang kontak senjata dengan tentara Belanda, kami yang cuma beberapa orang harus melawan mereka yang puluhan jumlahnya. Mereka semua merangsek maju ke arah kita! Sumpah, saat itu takut beneran!” kata Tika seperti dikutip siaran persnya.
“Yang pasti, empat belas tahun lebih berkecimpung di ranah hiburan, panggung komedi, nyanyi, MC, dll, akhirnya kesempatan menghibur di layar lebar pun datang juga untuk Project Pop,” kata Udjo.
Selain Procjet Pop, film yang akan segera tayang di bioskop ini juga dibintangi oleh Dwi Sasono, Marcell Siahaan yang menjadi Let Kol Soeharto [mantan presiden RI], Candil, Gading Marten, Shanty, Massayu Anastasia, T Rifnu Wikana serta Marwoto.
“Film ini unpredictable, film perang dalam bentuk musikal dan komedi. Baru sekali ini gua dikenai ledakan bom, senapan, masuk sawah, bau lumpur sekujur tubuh! Sungguh satu pengalaman baru yg luar biasa. Harapan gua film ini bisa jadi genre baru film Indonesia karena packagingnya yang tidak biasa,” kata Shanty.
Kalau biasa anggota Project Pop bermain film sendiri – sendiri, seperti Tika yang baru saja bermain di Red Cobex, kali ini mereka bermain bersama, kalo saja senior mereka P Project ikut menbidani film ini. Ini biasa disebut Project Movie. Kapan yah bisa terealisasi ? Selain sebagai cara untuk tetap kompak dalam kelompok. Laskar Pemimpi juga merupakan ajang pembuktian eksistensi berkarir Project Pop. "Kita bisa eksis apa nggak, terlihat dari karyanya," kata Tika. Jika film ini dicaci-maki maka mereka terbukti gagal bermain di layar lebar. Kalau berhasil, ini menjadi prestasi tersendiri. Namun sekali lagi Tika menekankan, Project Pop hanya ingin melengkapi eksistensi diri di panggung hiburan.
Pemain :
Project Pop
Dwi Sasono
Shanty
Gading Marten
T Rifnu Wikana
Masayu Anastasia
Marcell Siahaan
Candil
Sutradara :
Monty Tiwa
Penulis :
Eric Tiwa
Monty Tiwa
Produser :
Chand Parwez Servia
Produksi :
PT. Kharisma Starvision Plus
sumber:
http://www.21cineplex.com/laskar-pemimpi,movie,2368.htm,http://www.rollingstone.co.id/read/2010/08/26/818/5/1/Project-Pop-Main-Film-Laskar-Pemimpi,http://www.bloggerceria.com/2010/08/sinopsis-trailer-laskar-pemimpi-project.html,http://www.varianews.com/varia-film/36-varia-film/129-film-laskar-pemimpi-perjuangan-dengan-kemasan-komedi.html,http://bataviase.co.id/node/349842,http://www.filmoo.com/movie/2010/laskar-pemimpi,http://showbiz.liputan6.com/berita/201008/288999/quotLaskar.Pemimpiquot.Pembuktian.Eksistensi.Project.Pop