Takut: Sebungkus Gado gado Horror

takut_poster

Masih ingat film horror Thailand berjudul “4bia”? sebuah film berisi beberapa cerita pendek yang dikemas dalam satu benang merah yaitu ketakutan manusia kepada alam gaib. Film tersebut sukses besar bukan hanya di negara asalnya tapi juga di berbagai festival mancanegara yang mengukuhkannya menjadi salah satu film horror terbaik tahun ini. Sekarang, para sineas Indonesia juga coba menghadirkan sesuatu yang serupa tapi tak sama dengan film tadi, diberi judul “Takut: Faces of Fear” yang juga berisi beberapa cerita pendek dari hasil kerja keroyokan beberapa orang sutradara yang salah satunya adalah Riri Riza, yang baru saja mengecap kesuksesan karya adaptasinya dari novel laris, “Laskar Pelangi”. Satu film dengan berisi banyak cerita pendek didalamnya atau istilah kerennya disebut antologi itu juga akhir akhir ini jadi trend tersendiri di Indonesia, yang paling jelas di ingatan tentu yang baru saja beredar kemarin yaitu “Cinta Setaman” yang seakan ingin meneruskan kesuksesan “Love”. Film dengan tipe seperti ini selain tentunya bakal diisi oleh lebih banyak bintang2 pendukung yang populer, sebuah film dengan durasi yang seharusnya lebih pantas jadi sajian di televisi itu dikompilasikan sedemikian rupa hingga layak tampil sebagai film layar lebar berdurasi kurang lebih 90 menitan.takut_film_images

Dalam film “Takut” ini sendiri ada 6 buah cerita pendek hasil karya 7 sutradara yang terdiri dari Riri Riza, The Mo Brothers, Rako Prijanto, Ray Nayoan, Raditya Sidharta, dan Robby Ertanto. Diproduksi oleh Komodo Film dan Jive Entertainment dengan embel2 promosi “Sebuah kompilasi film pendek Indonesia yang merupakan perpaduan berbagai karakter dari 7 sutradara yang menghasilkan 6 film. 7 sutradara, 6 cerita dan 1 Jeritan, adalah gambaran dari benang merah yang dapat ditarik dari masing masing segmen.”
Sementara dari sisi cast-nya, telah berderet nama2 beken di perfilman Indonesia saat ini yang siap menjadi wakil rasa takut anda dalam film ini, mereka antara lain adalah Mike Muliardo, Shareffa Daanish, Wiwid Gunawan, Epy Kusnandar, Dinna Olivia, Junior Lim, Eva Celia Lesmana, Sogi Indraduaja, Ruben, Shanti, Fauzi Baadilah, Marcella Zalianti, dan Lukman Sardi.

Berikut bedah singkat dari masing masing segmen di film ini:

Titisan Naya
Riri Riza, sang sutradara film “Laskar Pelangi” itu, kali ini menghadirkan aroma menakutkan lewat segmen berjudul “Titisan Naya.” Dibintangi Dinna Olivia dan Junior Lim, segmen berdurasi 15 menit ini berkisah tentang anak muda generasi MTV yang tak pernah percaya takhayul. Kondisi ini, bertolak belakang dengan keyakinan yang dianut keluarganya, yang masih percaya akan hal-hal berbau mistis. Saat sebuah ritual dilakoni kelurganya, Naya, perempuan muda itu mencoba menggoda ritual pemandian keris sang leluhur. Tak dinyana sebuah peristiwa yang tak pernah dibayangkannya hadir menjumpainya.
Diakui Riri, film ini merupakan respon dirinya terhadap sesuatu hal yang masih menjadi bagian dari kehidupan banyak keluarga di Indonesia. Selalu ada pencampuran agama dengan spiritualisme yang berbau klenik. Di pihak lain, pemberontakan atas fenomena itu ditunjukkan mereka yang muda, yang kerap memancang sinis hal-hal tersebut.

Peeper
Lewat segmen “Peeper” yang berdurasi 11 menit, sutradara Ray Arief John Nayoan alias Ray Nayoan menghadirkan hal berbau klenik lain yang berkisah tentang seorang penari Jawa yang terobsesi memiliki kehidupan yang abadi. Demi kecantikan yang abadi, ia rela melakukan perjanjian terlarang dengan penguasa dunia hitam. Satu nyawa akan dikorbankan demi kecantikan yang langgeng.
Terkadang orang melakukan apa saja untuk mempertahankan kecantikannya, bahkan hal hal yang jauh di luar akal sehat manusia. Seorang penari jawa dipertemukan dengan seorang pria yang memiliki hobi mengintip.
Dalam sebuah pagelaran seni, pengintip ini mendapatkan kesempatan mengintip tubuh molek sang penari tengah berganti kostum. Lirikan mata sang penari mengundang nafsu dan membuat si pengintip ingin bertindak lebih jauh, sebelum ia sadari bahwa ia adalah salah satu syarat yang dikorbankan untuk mempertahankan kecantikan sang penari.
Para pemain dalam segmen ini adalah Wiwied Gunawan dan Epy “Kang Dadang” Kusnandar.

The List
Robby Ertanto menghadirkan bagian yang diberi tajuk “The List,” disini anda bakal disuguhkan cerita tentang seorang perempuan (diperankan Shanty) yang dikhianati kekasihnya (Fauzi Baadila). Cinta ditolak dukun bertindak! Atas nama dendam, ia memanfaatkan jasa dukun untuk membalas kekecewaannya. Namun, siapa duga keduanya ternyata berteman dengan dukun yang sama.

Dara
Disegmen berjudul “Dara” yang disutradarai oleh The Mo Brothers, Shareffa Daanish bakal jadi Dara, seorang gadis cantik yang sangat piawai memasak makanan, khususnya yang berbahan dasar “daging”. Kecantikan dara menarik banyak pria untuk dekat bersamanya, dibuai suara yang halus, wajah yang menawan, dan makanan yang selalu tersaji hangat, pria-pria ini tidak tahu apa yang mereka makan dan apa yang akan mereka hadapi! Adjie (Mike Muliadro) adalah salah satu korban nyata tentang misteri seorang gadis bernama Dara ini.
Film Dara ini sendiri sebenarnya telah mengantungi beberapa penghargaan tingkat internasional seperti, “Best International Short Film” di International Horror and Sci Fi Film Festival of Phoenix, Arizona, “Audience Choice Award” di NYC Horror Film Festival dan “Opening Short for Surprise Film” di Horrorthon Horror Film Festival of Dublin, Ireland.

Show unit (Rumah Contoh)
Sementara sutradara Rako Prijanto akan mengarahkan dua bintang papan atas Indonesia Marcella Zalianti dan Lukman Sardi dalam segmen satu ini yang coba mengetengahkan topik menyeramkan tentang bagaimana rasanya jika kita hidup dengan seorang mayat tanpa kita ketahui? Bermain didalam pertanyaan2 atas kepercayaan dan emosi, Marcella berperan sebagai janda satu anak dan Lukman Sardi sebagai sang kekasih yang merasa diuji kesabarannya hingga tanpa sengaja membunuh anak semata wayang tersebut. Kerumitan terjadi saat ayah kandung sang anak datang dan ingin berjumpa. Dan puncak dari misteri ini adalah saat mayat sang anak tersebut menghilang.

The Rescue
Bintang remaja yang sedang naik daun, Eva Celia bakal diarahkan oleh sutradara Raditya Sidharta dalam segmen ini bersama Sogi Indraduaja dan Ruben. Bagian yang satu ini bisa dibilang cukup unik karena mengambil setting masa depan dimana bumi sudah terkontaminasi virus mematikan dan mengubah manusia menjadi zombie2 tanpa belas kasihan. Usaha keras pemerintah dilakukan untuk menyelamatkan generasi manusia yang tersisa. Eva Celia berperan sebagai salah satu korban yang berhasil selamat, namun semua harapan itu belum tentu terwujud karena ternyata virus tersebut sudah menyebar jauh tanpa disadari.
Wah… kayanya menarik juga nih ngeliatin gimana jadinya “I Am Legend” wannabe Indonesia kaya gini…

Bagaimana dengan hasilnya? Apakah film ini mampu memberikan sesuatu untuk meredam klisenya horror2 indonesia akhir akhir ini? Kalau ditilik dari segi konsep, tentunya ini adalah sesuatu yang fresh bagi perfilman horror kita. Moga2 aja “Takut” bakalan mampu menjadi sebaik atau setidaknya mendekati apa yang telah tersaji dalam “4bia” yang telah terbukti berkualitas itu. (JC)

Update: Film 'Takut: Faces of Fear' akan ditayangkan sebagai film pembuka di ajang Indonesia Internasional Fantastic Film Festival 2008. Bagi yang penasaran, saksikan saja filmnya pada 14 November 2008 pukul 21:00 WIB di INAFFF 08, Blitzmegaplex, Grand Indonesia, Jakarta.

(Bahan2 dan Foto: Takut - Official Website)

0 Response to "Takut: Sebungkus Gado gado Horror"

Posting Komentar

SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme