Tarzan Kembali Ke Macetnya Kota Jakarta

tarzan

Kalo di Hollywood saat ini, di tengah krisis ekonomi yang sedang melanda Amerika, krisis akan ide2 segar dalam dunia film juga memaksa hadirnya trend me-remake ide2 dari film lawas. Bagaimana dengan perfilman Indonesia? Apakah juga akan muncul trend remake seperti di Hollywood sana? Beberapa tahun yang lalu memang pernah muncul sebuah film remake berjudul “Badai Pasti Berlalu,” dan ditahun ini sepertinya juga ada sebuah film komedi yang idenya sedikit banyak bakal mencomot konsep dari film komedi lawasnya mendiang Benyamin S. yaitu “Tarzan Kota”. Tapi menurut produser dan sineas dibalik film baru ini sendiri, Film satu ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan film terdahulu tersebut. Konsep film ini adalah komedi untuk seluruh keluarga, dimana mungkin bakalan jadi setetes air segar ditengah gersangnya gurun film komedi Indonesia yang akhir2 ini banyak diluberi oleh humor2 khusus dewasa yang sama sekali tidak pantas ditonton oleh anak2 dibawah umur. Setidaknya, keputusan 13 Entertainment dan Lollipop Pictures untuk memproduseri film ini memang layak untuk diacungi jempol, karena mereka berusaha untuk tidak mengikuti arus dan mempersembahkan sebuah tayangan komedi layar lebar yang sesuai ditonton bagi semua lapisan masyarakat dan umur ini.
Dengan disutradarai oleh Reka Wijaya, film ini dibintangi oleh Sandra Dewi, Vincent Club Eighties (anggota grup band ini sepertinya memang sedang keranjingan main film yah sekarang) dan seorang pendatang baru bernama Ajul "Jiung". Ajul yang membawakan tokoh Tarzan dalam film ini aslinya adalah vokalis sebuah band beraliran rock progresif yang mempunyai tampang lumayan mirip dengan Alm. Benyamin S (Kalo mengaku bukan remake, kenapa semuanya harus serba dimirip2kan juga yah??). Band Jiung juga sering membawakan lagu - lagu Alm. Benyamin S. Jiung dan mereka didaulat untuk mengisi soundtrack film Tarzan ke Kota ini.

VIEW GALLERY

Berikut adalah sinopsis cukup lengkap yang didapat dari situs resmi film “Tarzan ke Kota”.
Ratna (Sandra Dewi) adalah putri tunggal dari Pak Barkah bin Sadeli (Reza Pahlevi), seorang pengusaha dan ilmuwan kosmetik yang selalu menggunakan tumbuhan dalam ramuannya. Pada suatu hari, Ratna menemani ayahnya dan Tiga (Mamo) – asisten Pak Barkah, yang selalu ngomong tiga kali — ke hutan, untuk mencari daun tapak monyet yang dipercaya sangat berguna untuk mencegah keriput.
Ketika daun tapak monyet tersebut berhasil mereka temukan, Ratna diculik oleh Arde (Vincent Club 80s) dengan bantuan dua anak buahnya, Kutil (Rudi Sipit) dan Tumpal (Hamka). Arde adalah putra tunggal Pak Hajat (HIM Damsyik) dan Bu Hajat (Connie Sutedja), pengusaha kosmetik saingan Pak Barkah. Arde ingin mengecoh Pak Barkah untuk meninggalkan hasil temuannya, agar ia dapat mencuri daun tapak monyet itu untuk orang tuanya. Maka, setelah diculik, Ratna ia sembunyikan di sebuah gua.
Namun, rencana Arde tidak berhasil sepenuhnya, karena mobilnya mengalami kecelakaan ketika sedang menghindari kejaran Tiga. Karena mengira Ratna masih berada di dalam mobil, Tiga menganggap Ratna ikut meninggal. Walau Pak Barkah tetap merasa anaknya masih hidup, walau entah di mana.
Perasaan Pak Barkah ternyata benar. Ratna masih hidup dan terbangun di dalam gua yang gelap. Tapi, Ratna melihat cahaya di ujung sana. Ia pun berjalan menuju cahaya, dan melihat berbagai macam barang dari tumpukan beras sampai ratusan Komputer yang bertumpuk tak karuan. Di balik tumpukan beras itu terdengar suara mendengkur. Ratna menaiki tumpukan beras itu untuk mencari asal suara dengkuran itu. Ia terkejut begitu mengetahui suara dengkuran itu adalah suara seorang laki-laki gondrong tak terawat yang sedang tidur pulas bersama seekor macan tutul. Ratna perlahan berusaha menuruni kembali tumpukan beras itu, namun karena gelap Ratna pun jatuh kepeleset hingga akhirnya suara berisik itu membuat laki-laki yang tidur tadi terbangun dan mengejar Ratna. Ratna yang kakinya terkilir tidak bisa berlari jauh, dan dengan mudah laki-laki tadi dan macan tutulnya mengepung Ratna.
Laki-laki tak terawat itu ternyata, di luar dugaan Ratna, berhati mulia. Ia mengobati luka Ratna. Merasa aman, Ratna memberanikan diri berkenalan dengan laki laki yang ternyata tidak mengerti bahasa manusia tersebut. Ratna bingung, juga laki-laki tersebut. Tapi tiba tiba laki-laki tersebut memukul dadanya empat kali lalu berkata…“TARZAN”.
Ratna dan Tarzan segera menjadi teman baik. Tarzan pun kemudian mengantar Ratna pulang ke kota naik kuda. Para binatang teman-teman Tarzan terlihat sedih atas kepergiannya, namun Tarzan berjanji untuk kembali dan membawakan mereka semua oleh-oleh. Setibanya di kota, dimulailah petualangan Tarzan. Hidup di Kota ternyata membuat Tarzan bingung. Tarzan harus berkenalan dengan cara hidup dan peraturan-peraturan kota yang sangat berbeda dengan hutan tempat tinggalnya.
Keberadaan Tarzan di rumah Ratna diketahui oleh Arde yang selamat dari kecelakaan di hutan, namun sekarang wajahnya sudah tidak normal. Ia pun telah mengganti namanya menjadi Mamahi, atau Master Mata Hitam. Mamahi berusaha mendekati Tarzan untuk mendapatkan hewan-hewan liar untuk dijadikan bahan kosmetik perusahaan Bapaknya, dan ia berhasil menipu Tarzan. Tarzan kemudian dimusuhi oleh sahabat-sahabatnya, karena dianggap telah menjual saudaranya sendiri pada orang kota demi kehidupan pribadinya.
Merasa ditipu, Tarzan marah. Tarzan lalu berjanji untuk berperang melawan Mamahi. Dengan teriakan khas Tarzan yang keras dan melengking namun fals itu, Tarzan menyerang Arde dan anak buahnya.
Akhirnya pertempuran antara kejahatan modern dan kesederhanaan pun berlangsung di depan mata Ratna, yang merasa bersalah telah membawa Tarzan ke Kota.

So, jangan lupa ajak semua keluarga untuk menyaksikan aksi kocak Tarzan dan teman2 satwanya yang tak kalah humoris pada 4 Desember 2008 ini.

0 Response to "Tarzan Kembali Ke Macetnya Kota Jakarta"

Posting Komentar

SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme