Siaga Film: Star Trek

Franchise film petualangan luar angkasa yang super sukses di Amerika selain “Star Wars” tentunya adalah “Star Trek” yang bermula dari serial televisi hingga akhirnya dibuat menjadi film layar lebar hingga sepuluh episode. Sekarang petualangan “Star Trek” ini akan kembali meramaikan perfilman dunia dengan dirilisnya seri ke-sebelas yang mungkin bisa dibilang adalah versi peremajaan dari serial yang sudah cukup lawas ini. Semua karakter yang sudah terkenal disini masih tetap akan muncul tapi para bintangnya adalah bintang2 muda generasi baru yang otomatis akan membawa cerita ini ke awal mula segala hal yang telah terjadi dalam “Star Trek” selama ini.
Digawangi oleh sutradara jebolan serial televisi, J.J. Abrams, yang tahun lalu baru saja melepas film monster seru, “Cloverfield,” Abrams mengaku kalau dia bukanlah salah satu penggemar “Star Trek” sejati, tapi justru dengan ini dia yakin mampu menghadirkan sesuatu yang baru untuk membangkitkan lagi serial ini bagi para generasi muda sekarang. Petualangan baru ini akan mengikuti proses awal James T. Kirk (Chris Pine) bergabung dalam Starfleet Academy, pertemuan pertamanya dengan Spock ( Zachary Quinto) dan pertempuran mereka melawan kaum Romulan dari masa depan. Abbrams dan tim-nya tetap mencoba setia pada garis besar serial asli film ini tapi mereka juga akan mengenalkan elemen2 dari novel “Star Trek,” menambahkan alur cerita perjalanan waktu dan memodernisasikan desain produksi untuk menciptakan sesuatu yang benar2 baru disini.

Cast and Characters:

#Chris Pine sebagai James T. Kirk
Aktor ini sebelumnya lebih dikenal sebagai pemain film komedi romantis remaja seperti “Just My Luck” dan “Blind Dating” yang baru2 ini beredar di Cineplex 21. Pine mengaku berkiblat pada performa bintang gaek Harrison Ford saat berperan sebagai Han Solo dan Indiana Jones, sebagai inspirasinya membawakan tokoh pemimpin dalam serial populer ini. Sebelumnya Matt Damon dirumorkan sebagai kandidat utama untuk karakter ini tapi Abrams menganggap sang aktor sudah terlalu tua bagi kategori yang diinginkannya.


#Zachary Quinto sebagai Spock
Aktor yang dikenal sebagai pemeran Sylar yang super antagonis di serial “Heroes” ini akan menjadi Spock yang baru, Spock adalah tokoh setengah manusia dan setengah alien yang berasal dari planet Vulcan. Zachary sendiri sangat mengejar peran ini dan telah berusaha menampilkan sosok Spock sesempurna mungkin pada saat kasting hingga Abrams pun memilihnya untuk membawakan peran ini.

#Karl Urban sebagai Dr. Leonard “Bones” McCoy
Aktor asal Selandia Baru yang pertama kali memancing perhatian publik saat ambil bagian dalam trilogi epik sukses “The Lord of the Rings” dan juga pernah menjadi pembunuh bayaran dalam “The Bourne Supremacy” ini adalah Bones baru, sang tangan kanan dan sahabat baik Kapten Kirk.


#Simon Pegg sebagai Montgomery “Scotty” Scott
Pegg adalah komedian asal Inggris yang angkat nama lewat “Shaun of the Dead” dan “The Hot Fuzz.” Disini dia akan coba menghidupkan kembali tokoh kepala mekanik pesawat luar angkasa Enterprise ini yang punya aksen Skotlandia super kental sesuai dengan panggilannya.

#Zoe Saldana sebagai Uhura
Uhura adalah kepala bagian komunikasi pesawat Enterprise yang juga adalah kekasih Kapten Kirk.

#Eric Bana sebagai Nero
Bana adalah aktor Australia yang angkat nama di Hollywood lewat perannya dalam “Hulk” dan “Troy.” Disini dia akan menjadi tokoh antagonis berkepala botak dan mempunyai tato unik diwajahnya. Pemimpin kaum Romulan ini akan menjadi lawan yang tangguh bagi Kapten Kirk dan seluruh tim pesawat Enterprise.

Menurut situs resminya, film "Star Trek" ini akan beredar di Indonesia pada tanggal 10 Juni 2009. So, tunggu saja kehadirannya dan info lebih lanjut tentang film ini yang akan digelar kembali di blog ini. (JC)


Foto-foto lainnya dapat dicek di galeri lengkap FILM STAR TREK.

Push: Heroes Wannabe Di Layar Lebar

Memproklamirkan diri sebagai sebuah film aksi thriller berbungkus fiksi ilmiah, “Push” menggali sebuah cerita tentang dunia penuh aksi maut dimana ada beberapa manusia yang memiliki kekuatan psikis yang melebihi manusia normal dan menjadi objek buruan para agen berkekuatan serupa. Kemampuan2 para insan super ini meliput kekuatan menggerakkan benda mati dengan pikiran mereka, melihat masa depan, menciptakan realitas fiktif dengan mempengaruhi pikiran orang lain, dan menewaskan musuh mereka tanpa perlu menyentuh. Di tengah konflik ini, seorang pria muda dan gadis remaja ikut terlibat dalam perburuan organisasi rahasia ini, berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan masa depan umat manusia.
The Division adalah nama organisasi pemerintah terselubung yang melakukan percobaan transformasi genetik pada penduduk untuk merubah mereka menjadi prajurit2 mutan, dan bagi siapa yang menolak untuk berpartisipasi akan dihabisi secara brutal. Nick Grant (Chris Evans) adalah pemuda dengan kekuatan telekinesis yang berjuluk Mover, dia hidup dalam persembunyian sejak the Division membunuh ayahnya. Nick menemukan tempat berlindung di tengah padatnya populasi kota Hong Kong, tempat ini memang sepertinya menjadi satu2nya tempat teraman di dunia bagi para manusia berkekuatan super seperti dirinya, namun itu selama dia mampu menyembunyikan keahlian yang dimilikinya. Tapi kemudian , Nick terpaksa keluar dari penyamarannya ketika Cassie Holmes (Dakota Fanning), gadis remaja berumur 13 th yang mampu melihat masa depan membutuhkan bantuannya untuk menyelamatkan Kira (Camilla Belle), seorang Pusher yang kabur dan sangat mungkin memegang kunci untuk menghancurkan program the Division. Pusher adalah julukan untuk manusia yang mempunyai kekuatan paling berbahaya dari para manusia super ini, mereka mampu mempengaruhi sekaligus mengontrol tindak tanduk manusia lain dengan pikiran mereka.

Kehadiran Cassie segera menarik perhatian para pemburu dari the Division yang segera mengejar Nick dan gadis cilik itu yang sekarang harus berupaya juga untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Dengan bantuan para begundal berkekuatan super lainnya dari jalanan kota Hong kong, dua anak manusia ini berusaha mencari jejak Kira di setiap sudut kota sekaligus menghindari para pemburu berdarah dingin the Division yang sialnya dipimpin oleh seorang Pusher juga yaitu agen Henry Carver (Djimon Hounsou), yang tidak akan menyerah pada apapun untuk meringkus para buruannya itu.

Sekilas tema film ini mungkin mengingatkan kita pada “Jumper” yang rilis setahun lalu, sama2 tentang manusia berkekuatan khusus yang dikejar2 para agen rahasia yang berusaha menghabisi mereka. Dan ada juga beberapa kemiripan dengan serial televisi ngetop “Heroes,” pokoke film ini memang mencerminkan kebiasaan Hollywood yang sedang gandrung2nya memproduksi film2 bertema manusia super.

Barisan pendukung utamanya juga dihiasi oleh bintang2 muda seperti Chris Evans yang terkenal lewat perannya sebagai Human Torch di “Fantastic Four,” kembali menjadi manusia berkemampuan khusus, tapi bukan manusia berapi yang mampu terbang, Chris menjadi salah satu “Movers” yang punya kelebihan memanipulasi benda mati dan menggerakkan mereka hanya lewat pikirannya. Tokohnya disini mewarisi langsung kemampuan ini dan dilatih oleh sang ayah. Sejak tewasnya sang ayah, Nick menghindar dari para agen pemburu dan hidup dalam pelarian sejak berumur tiga belas tahun.
Dakota Fanning, bintang cilik yang sudah mulai beranjak dewasa ini memerankan tokoh Cassie, salah satu the “Watcher” yang punya kelebihan cenayang yaitu mampu melihat kejadian yang akan datang. Cassie mewarisi bakat ini dari sang ibu, dan untuk anak seumurnya, bakat yang dimilikinya termasuk sudah berkembang sangat baik sekali. Cassie mampu melihat kejadian yang bakal terjadi tiga hari di depannya. Dalam cerita ini, Cassie melihat kematian dirinya dan Nick.

Adalagi dua bintang utama lainnya yaitu Camilla Belle dan Djimon Hounsou yang sama2 berperan sebagai “Pusher,” manusia berkemampuan mematikan. Mereka “mendorong” cara berpikir, memori hingga emosi mereka ke target hingga sang target terpengaruh dan mengikuti semua yang diinginkan oleh Pusher. Efeknya tergantung kekuatan si Pusher, bisa bertahan hanya beberapa jam hingga ada yang menahun. Camilla yang sebelumnya bisa dilihat dalam film “10.000 B.C.” disini menjadi Kira Hudson, gadis yang memiliki kekuatan Pusher tingkat tinggi, dia bisa mempengaruhi baik orang yang tidak dikenalnya hingga musuh sekalipun dan mempengaruhi mereka untuk menjadi sekutunya seumur hidup. Kira adalah satu2nya yang berhasil hidup dan kabur dari percobaan mematikan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan super seseorang.

Bintang kulit hitam Djimon Hounsou disini berperan sebagai Henry Carver, yang karakternya sedikit banyak mengingatkan kita kepada peranan Samuel L.Jackson di film “Jumper” dulu. Sama2 menjadi pemburu dan pembunuh berdarah dingin yang dengan segala upaya bertekad menghabisi para protagonis. Hanya tokoh Djimon disini juga memiliki kekuatan yang sama dengan para buruannya.

Bila kamu nonton film ini, kamu juga bakal menemukan bakat2 yang lain selain tiga yang sudah disebutkan diatas, ada Shadows yang bisa menyembunyikan benda2, Shifter yang bisa menciptakan ilusi, Stitcher yang punya kemampuan menyembuhkan, Wiper yang mampu menghapus memori, Bleeders yang punya kekuatan suara yang bisa merusak pendengaran seseorang, dan Sniffs yang punya kekuatan pencari jejak. (JC)


Untuk melihat foto2 lainnya dari film ini ada di GALERI FILM "PUSH".

KambingJantan The Movie: Rudi Soedjarwo angkat kambing ke Bioskop

kambingjantanthemovie_buayafilm
Bagi para blogger, blognya dijadikan sebuah buku mungkin adalah bentuk penghargaaan yang yang luar biasa. Apalagi kalo blog kita dijadikan sebuah judul film. Mimpi kale yeeeh..! .

Tetapi buat Raditya Dika, bukan sebuah impian lagi. Udah menjadi kenyataan kalo blog yang dia tulis diangkat kelayar lebar. Blognya yang berjudul Kambing Jantan diangkat kelayar lebat dengan judul Kambing Jantan The Movie.

Kalau yang sudah pernah baca bukunya yang berjudul "KAmbing Jantan : Catatan Harian Pelajar Bodoh", pasti udah tau garis besar ceritanya. bagi yang belum tau begini nih ceritanya:

Selepas SMU, Dika (Raditya Dika), yang juga dipanggil Kambing, harus melanjutkan pendidikan di Adelaide, Australia, mengambil major finance yang tidak sesuai minatnya. Maka dimulailah perjalanan Dika mencari jati diri: apa yang ingin dia lakukan dalam hidupnya sebenarnya?

Ketika dia menjalani kuliah di Australia, problem muncul dengan Kebo (Herfiza Novianti), pacarnya, karena harus menjalani Long Distance Relationship (LDR) yang menyebabkan pengeluaran keuangan sangat besar, komunikasi yang terganggu, dan kehidupan kuliah yang semakin lama membuat mereka berbeda.


kambingjantanthemovie_buayafilmProblem lainnya seperti bagaimana Dika mengalami kesulitan dalam belajar, dan kemunculan Sally Dickson, dosen bule yang lebih mirip tentara wanita, menambah dilema si Kambing dalam menyelesaikan masalah LDR dan finance (dalam dua arti sebenarnya: kebutuhan finance-nya dan sekolah finance-nya).

Pertemuannya dengan seorang teman SD, Ine (Sarah Shaftiri), yang membaca blog Dika berjudul “Kambingjantan”, membuka pikirannya bahwa dia bisa saja jadi penulis komedi. Sedangkan, persahabatannya dengan Harianto (Edric Tjanra), anak Kediri yang juga LDR dengan pacarnya, menambah keyakinan Dika untuk terus menentukan: hidup seperti apa yang dia mau?

Karakter-karakter pendukung lainnya, seperti Mama Dika, adalah cerminan ibu yang berharap banyak pada anak sulungnya, “mama jaman sekarang” yang merasa sangat mengenal anaknya ternyata harus mengakui bahwa anaknya memiliki “kelebihan” lain. Papa Dika dan Adik-Adik Dika menjadi karakter-karakter yang memperkaya unsur komedi cerdas yang ada dalam film ini.

kambingjantanthemovie_buayafilmSiapa sih Raditya Dika ? Beruntung banget dari iseng - iseng nulis blog bisa diangkat kelayar lebar. Raditya Dika adalah seorang penulis Indonesia, komedian, penulis skrip, dan seorang penggiat perbukuan. Raditya mulai dikenal setelah buku pertamanya Kambingjantan (Gagas Media 2005) terbit di pasaran. Buku tersebut hasil adaptasi dari blognya yang dulu beralamat di www.kambingjantan.com. Gaya menulis komedi yang lepas pakem dan apa adanya membuat Kambingjantan jadi bestseller. Gaya nulisnya mungkin dipengaruhi dari Hilman Hariwijaya (penulis, David Sedaris (penulis), Ellen Degeneres (komedian), Jerry Seinfeld (komedian), Judd Apatow (produser film), dan Woody Allen (penulis/sutradara/aktor).

Walau pun ini film pertama Raditya, tetapi dalangnya bukan sembarangan. Film ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo. Sutradara yang dikenal lewat Bintang Jatuh, Tragedi, Ada Apa Dengan Cinta, Rumah Ke Tujuh, Mengejar Matahari, Tentang Dia, 9 Naga, Mendadak Dangdut, Pocong 2, Mengejar Mas-Mas, Cintapuccino,Liar,Sebelah Mata. Apakah film ini merupakan tantangan baru baginya ?
"Film ini soalnya diangkat dari catatan harian yang orangnya masih hidup bukan dari novel fiksi," jawab Rudi.

kambingjantanthemovie_buayafilmFilm ini akan diperankan langsung oleh Raditya Dika. Hal itu sengaja dilakukan sang sutradara karena ingin menampilkan karakter yang nyeleneh dan spontan. Pemain-pemain lainnya pun dipilih dari pendatang baru kecuali Edric Chan yang sebelumnya pernah berakting di film 'Tulalit'.

"Dipilihnya memang muka-muka yang kuliahan sengaja yang nggak film banget," jelas Rudi.

Apakah film ini ada adegan kekerasannya seperti film - film Rudi sebelumnya (Liar, 9 Naga, Sebelah Mata)? Apakah hasil filmnya sama dengan buku atau blognya? Kaya apa sih Raditya itu ?. yah udah gak usah tanya =- tanya lagi, tunggu aja kambing jantan siap berkeliaran di bioskop - bioskop. Cuma kambing ini dong yang boleh masuk bioskop. Mbeeeeeek...!

Bagi temen - teman yang udah buka halaman ini, saya kasih wallpaper komik Kambingjantan gratis.
wlp-raditya-dika
800 x 600
1024 x 768
1680 x 1050







wallpaperharianto
800x600
1024x768
1680 x 1050






wallpaperyousef
800x600
1024x768
1680 x 1050





Cast:
Raditya Dika Nasution- sebagai Raditya Dika
Edric Tjandra - sebagai Haryanto
Herfiza novianti - sebagai kebo
Sarah Savitri - sebagai Ine
Meity Josefina - sebagai mama, dika
Judith Nasution - sebagai Judith, adik dika
Ingga & Anggi Nasution - sebagai Ingga & Anggi, adik Dika
Edgar Nasution - sebagai Edgar, adik Dika

Jenis Film :
Drama/comedy

Salman Aristo, Mouly Surya, Raditya Dika - Penulis Skenario
Rudi Soedjarwo - Sutradara
Rei Supriadi - Penata Kamera
Allan Sebastian - Penata Artistik
Tyas A. Moein - Produser
Irwan Rovani Sabar, Ade Djajamihardja - Co Produser
Lisa Parantean - Line Produser

Produksi :
Indika Pictures/vito Production

Homepage :
http://kambingjantanthemovie.com/



The Strangers: Scream versi Pasangan yang Mencekam

Kasus nyata kriminal yang diadaptasi ke dalam bentuk film layar lebar mudah untuk menarik perhatian calon penontonnya. Kenapa? karena mayoritas orang orang ingin mengetahui apa sih sebenarnya yang terjadi di balik sebuah kasus yang sebelumnya menjadi berita utama di koran2 dan jadi bahan pembicaraan orang banyak. Walaupun, belum tentu bila cerita yang telah menjadi konsumsi layar lebar itu adalah fakta yang benar2 terjadi, bahkan kadang2 sudah dimodif sedemikian rupa dan tidak lupa diberi bumbu penyedap khas film horror sehingga mampu tampil lebih mencekam bagi para penontonnya. Begitu juga dengan "The Strangers," sebuah film thriller yang katanya diangkat dari kisah nyata sepasang kekasih yang rumahnya disatroni penjahat bertopeng yang meneror mereka sepanjang malam.

Meskipun banyak yang berspekulasi kalau kisah dalam film "The Strangers" ini pernah menjadi headline di koran2, namun sang sutradara sendiri yaitu Bryan Bertino mengatakan kalau ide cerita yang dia dapatkan untuk membuat film ini adalah pengalaman masa kecilnya ketika seorang yang tidak dikenal datang ke rumahnya dan menanyakan tentang seseorang yang juga asing dan tidak pernah tinggal disitu.
Menggubahnya menjadi thriller berdarah dan penuh adegan menegangkan, film ini dibintangi oleh aktris cantik Liv Tyler yang ditemani oleh aktor Scott Speedman dari "Underworld."
Didalam film ini, Liv berperan sebagai Kristen yang hubungannya dengan sang kekasih James (Speedman) sedang berada diambang kehancuran ketika dalam sebuah resepsi pernikahan teman mereka, James mencoba melamar Kristen namun ternyata keinginannya ditolak oleh sang gadis. Dalam keremukan hati James dan kegundahan Kristen, pulanglah mereka menuju villa milik keluarga James yang terletak di sebuah daerah yang cukup terpencil. Sia2 sudah segala yang telah dipersiapkan James di villa itu untuk menyambut sang calon istri bila tadinya Kristen menyanggupi lamarannya. Dengan kelesuan dan segala hal yang berkecamuk di hati, dua anak manusia ini mencoba menghabiskan malam itu di villa, namun menjelang tengah malam, terdengar bunyi ketukan di pintu villa. Seorang wanita berdiri dalam kegelapan menanyakan apakah Tamara ada di rumah? Awalnya Kristen hanya mengira kalau wanita itu salah alamat, namun ketika dia datang untuk kedua kalinya dan menanyakan hal yang sama, Kristen mulai curiga akan adanya hal yang tidak beres. Ketika James beranjak keluar untuk pergi mencari udara segar di luar villa, Kristen yang ditinggal sendirian mulai merasakan adanya suatu ancaman di luar sana yang tanpa dia sadari beberapa manusia bertopeng menyeramkan telah berhasil menyusup ke dalam dan siap menghabisi nyawa mereka setiap saat, namun tidak semudah itu, tidak sebelum mereka meneror sepasang kekasih yang sedang dilanda permasalahan cinta ini sepanjang malam.
Siapakah sebenarnya penjahat bertopeng itu, dan mengapa mereka ingin membunuh pasangan ini? Saat kamu menonton "The Strangers," kamu akan menemukan kalau pertanyaan2 itu ternyata tidaklah begitu penting, karena bagaimanapun, toh kita juga tidak akan pernah mendapatkan jawabannya disini. Sedikit banyak terinspirasi oleh karya2 maestro film horror, Alfred Hitchcock, Bryan Bertino mendobrak tradisi film thriller dengan memberikan kita sosok antagonis yang sama sekali tidak memiliki motif. Dan ini bisa dibilang keputusan yang cukup masuk akal, karena pembunuh sakit jiwa dalam film sebenarnya tidak punya alasan yang kuat dan nyata untuk menghabisi nyawa seseorang. Tapi disini Bertino juga membuat kesalahan ketika ingin melanggar aturan lainnya yaitu menyajikan ending dari film itu sendiri pada awal film. Kita telah melihat metode seperti ini sebelumnya (yang paling terkenal dan paling baik yaitu dalam film "Memento"), namun itu sama sekali tidak berhasil disini. Ada sebuah kalimat pada pembukaan film yang menyatakan bila film ini terinspirasi dari sebuah kejadian nyata, dan agen FBI masih belum mengetahui apa yang terjadi pada pasangan ini. Ok, itu berarti mereka pasti akan meninggal kan?

Jadi sejak awal Bertino telah membuka kartu kalau dua tokoh utama disini akan tewas. Dimana lagi letak surprise-nya kalo begitu? Apa lagi yang tertinggal untuk bisa diharapkan dan dinantikan pada akhir cerita nanti? Yang bisa kita lakukan cuma menunggu Kristen dan James berteriak2 ketakutan. Dan itu adalah kesalahan yang cukup mengecewakan, karena dua bintang disini berhasil membawakan akting meyakinkan yang membuat kita menaruh simpati pada mereka, tapi karena mengetahui mereka akan tewas juga nantinya membuat kita jadi 'ill-feel' kembali.

Meskipun begitu, "The Strangers" masih tetap tontonan horror thriller yang mencekam. Liv Tyler memiliki teriakan yang cukup bisa membuat kamu ikutan bergidik ngeri. Para penjahat yang sebenarnya menggunakan topeng yang berkesan minimalis dan cara mereka mengendap2 dalam kegelapan sekaligus aksi teror mereka ternyata mampu memberikan nilai 10 pada skala kengerian film ini. Namun setelah 45 menitan menyaksikan aksi kejar dan teror di tempat yang sama, mulai juga muncul pikiran berapa lama lagi adegan2 ini akan bertahan seperti ini. Untungnya, film ini berakhir pada saat yang tepat disaat sebelum film ini menjadi bertele-tele, dengan durasi yang cukup singkat namun padat sepanjang kurang dari 90 menit.
Tetapi tunggu dulu, kalo kamu nonton sampe benar2 selesai, kamu bakal menemukan sebuah adegan yang membuka peluang untuk dibuatnya lanjutan film ini. Meskipun cukup susah emang ngebayangin gimana Bertino nantinya sanggup melanjutkan cerita ini di babak kedua kalo isinya juga hanya tentang aksi kejar dan bunuh2an yang sama. (JC)

Nilai: *** dari ***** (Mudah ditebak tapi syeereeem....!!)

Siaga Film: Watchmen

Mau nonton film Superhero yang ga biasa dan tentunya lain dari yang lain? “Watchmen” adalah pilihan yang tepat buat kamu. Diangkat dari komik klasik rilisan tahun 1986 yang walaupun agak begitu kurang familiar ditelinga banyak orang (bila dibandingkan dengan “Superman,” “Batman,” dan “Spiderman” tentunya) tapi novel grafik hasil karya Dave Gibbons dan Alan Moore yang waktu itu diedarkan dalam edisi terbatas ini telah diakui kualitas dan pengaruhnya dalam dunia per-komik-an Amerika. Maka ga heran jika sutradara sekelas Zack Snyder yang sebelumnya telah menghasilkan karya adaptasi komik yang cukup mencengangkan seperti “Sin City” dan “300” langsung turun tangan untuk menggarap versi layar lebar komik ini. Idenya hampir sama dengan “X-Men” yang menceritakan lebih dari satu Superhero dengan kemampuan dan power yang berbeda2, hanya di “Watchmen” ini ceritanya bersetting ditahun 1985, ketika memuncaknya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dan mengulang apa yang dia lakukan dalam film sebelumnya, “300,” sang sutradara Zack Snyder disini kembali membuat storyboard yang mendekati apa yang telah ditampilkan pada versi komiknya, hanya Snyder tidak lagi menggunakan sistem Chroma Key yang tentunya membuatnya banyak melakukan syuting dengan set yang lebih beragam disini. Karya2 komikus Alan Moore sejauh ini yang telah menjadi inspirasi juga untuk beberapa film termasuk 'The League of Extraordinary Gentlemen', 'V for Vendetta' dan 'Constantine'.
Berlatar belakang di era alternatif di tahun 1985-an dimana keberadaan para Superhero masih eksis, dan Richard Nixon masih menjabat sebagai pimpinan negara adidaya Amerika Serikat. Konflik perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet sedang dalam masa2 puncaknya, dan para superhero dipaksa untuk mundur dari kegiatan mereka sementara beberapa lainnya masih ada yang tetap bekerja untuk pemerintah. Disela-sela konflik yang panas tokoh Superhero bertopeng yang bernama Rorschach menyelediki kasus pembunuhan yang menimpa salah satu temannya yang berjuluk The Comedian. Roscharch mencurigai adanya satu konspirasi besar dibalik pembunuhan ini dan ia menghubungi rekan satu tim lainnya yang bernama Night Owl yang sudah pensiun dan menikmati hubungan asmara dengan mantan hero lainnya, Silk Spectre. Kecurigaan Roscharch terbukti dengan Kejadian susulan adanya percobaan pembunuhan terhadap Adrian Veitch (Ozymandias) dan tuduhan fitnah terhadap Dr. Manhattan, dua-duanya mantan rekan se-tim Roscharch juga. Bersama-sama, mantan rekan satu tim ini bergabung kembali membongkar satu rencana besar berskala global yang bisa mengancam keselamatan masa depan para umat manusia dan superhero.

Berikut para Tokoh Superhero utama dalam “Watchmen”:
*Rorschach alias Walter Kovacs (diperankan oleh Jackie Earle Haley)
Di saat para pahlawan bertopeng lainnya pesiun secara terpaksa karena desakan pemerintah dan memutuskan menjadi 'orang biasa', tidak halnya dengan Rorschach. Dia tetap memerangi kejahatan dengan caranya sendiri sehingga untuk beberapa pihak dia dianggap sebagai penjahat itu sendiri. Rorschach yang punya sedikit masalah kejiwaan, lahir dari seorang ibu 'prostitute' dan mengalami masa kecil yg ' abusive’ ini menggunakan sebuah topeng bertotol2 hitam yang mampu berubah bentuk sebagai refleksi emosi-nya. Rorschach adalah superhero yang tidak pernah menunjukkan wajah aslinya hampir disepanjang cerita film ini.

*Nite-Owl II alias Daniel Dreiberg (diperankan oleh Patrick Wilson)
Superhero pensiunan yang memiliki kemampuan tinggi untuk masalah teknologi. Dreiberg menjadi pelanjut superhero berkostum burung hantu ini setelah Nite Owl pertama. Nite Owl II adalah sahabat dekat Rorschach yang tadinya kurang begitu percaya pada teori Rorschach tentang pembunuh The Comedian.
Sang aktor khusus menambah bobot badannya hingga 25lbs untuk memerankan tokoh Dreiberg yang diceritakan kelebihan berat badan. Dia menggambarkan tokoh ini sebagai seorang prajurit yang baru pulang dari perang dan memiliki masalah ketika harus bersosialisasi dengan lingkungannya.

*The-Silk Spectre II alias Laurie Juspeczyk (diperankan oleh Malin Akerman)
Superhero wanita satu2nya ini juga merupakan generasi kedua yang melanjutkan kiprah ibunya sebagai Silk Spectre I. Ayahnya tak lain dan tak bukan adalah The Comedian dengan sang ibu bernama Sally Jupiter yang sangat menginginkan putrinya ini meneruskan langkahnya sebagai seorang superhero.
Laurie mempunyai hubungan romantis baik dengan Doctor Manhattan maupun Nite Owl II.

*Doctor Manhattan alias Dr. Jon Osterman (diperankan oleh Billy Crudup)
Superhero terkuat yang memiliki kekuatan layaknya dewa yang tentunya sangat dimanfaatkan oleh pemerintah Amerika. Ilmuwan Jon Osterman berubah menjadi manusia bertubuh biru yang memiliki kemampuan teleportasi dan telekinetic, dan berbagai kemampuan dahsyat lainnya ini setelah ter-radiasi dalam sebuah kecelakaan ilmiah yang melibatkan “intrinsic field separator. Kemampuan Jon dimanfaatkan pemerintah Amerika dalam perang nuklir karena dia mampu menghentikan setiap misil hanya lewat pikirannya saja.

*Ozymandias alias Adrian Veidt (diperankan oleh Matthew Goode)
Adrian Veidt dipercaya sebagai salah satu pria terpintar di planet bumi. Lahir dari keluarga kaya raya, berotak jenius, tampan dan berfisik sempurna sebagaimana idealnya bangsa 'aryan', namun Veidt justru memiliki pembawaan layaknya seorang penjahat dalam sebuah cerita superhero, dan memang sepertinya dia adalah “penjahat” dalam cerita “Watchmen” ini.

*The-Comedian alias Edward Blake (diperankan oleh Jeffrey Dean Morgan)
The Comedian adalah superhero patriotik bagi Amerika. Tapi sejak awal cerita, tokoh ini justru diceritakan sebagai korban pertama pembunuhan para superhero berkostum. Tewasnya the Comedian menjadi penyulut konflik dan berlanjutnya cerita ini. Tetapi karakternya akan tetap hadir dalam adegan2 flashback dengan kepribadian yang diungkapkan oleh para karakter lainnya. Hero ini punya karakter abusive, kejam, kasar dan semau gue. Pernah bertugas dalam perang vietnam bersama Dr. Manhattan juga.

Sekilas Info mengenai konflik di balik film “Watchmen”:

Dua raksasa film, Warner Bros. dan 20th Century Fox, selama ini berebut hak atas film “Watchmen”. Konflik dimulai sejak awal 2008 ketika Fox menuduh Warner tidak berhak memproduksi film adaptasi komik karya Alan Moore dan Dave Gibbons yang ngetop di awal 1980-an tersebut. Sebab, mereka lebih dahulu ditawari untuk memproduksi film itu. Sebaliknya, Warner menuduh Fox telah kehilangan haknya sejak mereka tak lagi menggubris proses film tersebut. Aksi perebutan tersebut membuat film yang sudah jadi itu urung dilempar ke pasaran. Warner Bros. pun mencak-mencak. Apalagi, mereka sudah mengeluarkan dana USD 150 juta untuk proses produksi film tersebut.
Akhir dari konflik ini adalah ketika pengacara kedua pihak mengumumkan bahwa masalah yang kemudian digulirkan ke meja hukum itu tak berlanjut karena telah tercapai kesepakatan.
"Warner Bros. dan Fox, seperti penggemar Watchmen lain, tidak sabar menanti rilis film ini pada 6 Maret mendatang," tulis pernyataan yang dikeluarkan keduanya.
Sejak awal, upaya membawa Watchmen ke layar lebar selalu terganjal. Pada 1986, Lawrence Gordon yang menjadi produser menawarkan film tersebut ke Fox. Setelah disetujui, ternyata, film itu tak kunjung diproduksi. Gordon pun menawarkannya ke Warner, tapi ditolak. Setelah itu, Watchmen ditawarkan ke beberapa tempat lain sebelum akhirnya Warner setuju memfilmkannya. (JC)

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme