The Curious Case of Benjamin Button: Drama Unik dan Menyentuh
Sabtu, 14 Februari 2009
Sabtu, Februari 14, 2009
,
0 Comments
Label: Drama , Film 2009 , Hollywood , Review
Label: Drama , Film 2009 , Hollywood , Review
“Saya lahir dalam keadaan yang sangat amat tidak biasa.” Dengan itu dimulailah “The Curious Case of Benjamin Button” yang diadaptasi dari cerita pendek karya F.Scott Fitzgerald tentang seorang pria yang lahir dalam kondisi seseorang yang telah berumur delapan puluh tahun namun seiring pertumbuhannya, kondisi fisiknya terus berjalan terbalik dari orang kebanyakan, dari tua ke muda. Berlatar belakang kota New Orleans pada masa berakhirnya perang dunia pertama di tahun 1918, hingga berlanjut menuju dimulainya abad ke 21, kita akan mengikuti perjalanan hidup dan cinta pria yang sangat istimewa ini. Disutradarai oleh David Fincher, maestro film2 thriller yang telah melahirkan “Seven” dan “Fight Club” yang juga dibintangi oleh aktor utama film ini yaitu Brad Pitt. “Benjamin Button” adalah cerita luar biasa tentang pria luar biasa berikut orang2 dan tempat2 yang ditemuinya sepanjang perjalanannya, cinta yang singgah dalam hidupnya, kebahagiaan hidup hingga kedukaan karena ditinggalkan oleh yang tercinta, dan juga apa yang menantinya di penghujung hari nanti.
Menyabet nominasi Oscar tahun ini sebanyak 13 buah. Pertanyaan pertama yang keluar adalah apakah film ini memang “sebagus” itu? Tapi setelah menyaksikannya sendiri, gue hanya menemukan dua kategori saja yang mungkin bakal menjadi kelemahannya dalam merebut piala Oscar, yaitu untuk kategori Editing Terbaik dan Naskah Adaptasi Terbaik.
Walaupun menyatakan diri adaptasi dari cerpen milik sastrawan terkenal F.Scott Fitzgerald, namun versi film ini sebenarnya punya banyak perbedaan kecuali tentunya ide tentang perjalanan umur yang terbalik tadi dan juga nama tokoh utamanya, Benjamin Button. Ide dasarnya tadi mungkin bisa dibilang tidak begitu sinematik, tetapi lewat tangan sang penulis naskah Eric Roth, dia mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah karya layar lebar yang bisa jadi hampir mirip dengan karya sebelumnya yang telah memberinya sebuah piala Oscar dalam kategori Naskah Adaptasi Terbaik yaitu “Forrest Gump.”
Ada banyak elemen dalam film ini yang mendukung kemiripan itu yaitu keunikan kondisi fisik sang tokoh utama, perjalanan hidup mereka yang luar biasa, dan juga perjuangan mereka dalam menemukan sang cinta abadi.
Meskipun sangat berasa “Forrest Gump”-nya tadi, ada pula momen2 dimana “Button” memiliki kelebihannya sendiri. Dan proses perjalanan umur Benjamin Button yang terbalik itulah yang paling menonjol disini, dikombinasikan pula oleh akting Brad Pitt yang sangat baik sekali dalam mewujudkan tokoh ini. Visual efek yang menawan juga tentunya tata make-up yang menjadikan semua pemeran disini tampil begitu meyakinkan. Menyaksikan penampilan Benjamin Button dari bentuk tua hingga ke mudanya benar2 menimbulkan decak kagum pada hasil kinerja para tim sukses film ini yang telah berhasil mewujudkan karya layar lebar ini.
Penyutradaraan David Fincher pada film ini bisa dibilang nyaris sempurna. Semoga film ini bisa memberikan Fincher penghargaan yang layaknya ia terima. Akting para aktornya juga sangat bersinar disini, akting Brad Pitt sendiri mungkin adalah penampilan terbaiknya. Sangat realistik dan menyentuh, nuansa yang dihadirkannya lewat karakter ini walaupun dibalik make-up tebal dan efek visual canggih untuk menyajikan kondisi fisiknya, tetap Pitt yang membuat tokoh Benjamin begitu unik untuk disaksikan. Aktris kualitas Oscar Cate Blanchet juga tampil maksimal seperti biasanya, dia mampu menyeimbangkan penampilannya dengan Pitt disini.
Tapi ada beberapa hal yang kurang bisa menyamahi kualitas “Forrest Gump,” “Button” sedikit bermasalah pada faktor editingnya dalam menciptakan beberapa plot yang cukup ganjil dan imajinatif – baik di plot utama ataupun sub plotnya – untuk membentuk sebuah alur cerita yang baik dan memikat disini. Meskipun editing film ini tetap menghadirkan sebuah gambaran yang indah pada ceritanya tapi masih tetap terasa ada beberapa hal yang kosong didalamnya.
Dalam caranya sendiri, “The Curious Case of Benjamin Button” menghadirkan versi “Forrest Gump”nya untuk penonton masa kini. Film ini melukiskan kanvas yang begitu indah tentang arti keberadaan kita di dunia ini dan juga definisi tentang cinta sejati lewat pandangan seorang individu yang sangat spesial. (JC)
Point: 8 bintang dari 10 (Sangat direkomendasikan sebagai sebuah drama cinta berkualitas dan unik di hari Valentine ini !!)
Menyabet nominasi Oscar tahun ini sebanyak 13 buah. Pertanyaan pertama yang keluar adalah apakah film ini memang “sebagus” itu? Tapi setelah menyaksikannya sendiri, gue hanya menemukan dua kategori saja yang mungkin bakal menjadi kelemahannya dalam merebut piala Oscar, yaitu untuk kategori Editing Terbaik dan Naskah Adaptasi Terbaik.
Walaupun menyatakan diri adaptasi dari cerpen milik sastrawan terkenal F.Scott Fitzgerald, namun versi film ini sebenarnya punya banyak perbedaan kecuali tentunya ide tentang perjalanan umur yang terbalik tadi dan juga nama tokoh utamanya, Benjamin Button. Ide dasarnya tadi mungkin bisa dibilang tidak begitu sinematik, tetapi lewat tangan sang penulis naskah Eric Roth, dia mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah karya layar lebar yang bisa jadi hampir mirip dengan karya sebelumnya yang telah memberinya sebuah piala Oscar dalam kategori Naskah Adaptasi Terbaik yaitu “Forrest Gump.”
Ada banyak elemen dalam film ini yang mendukung kemiripan itu yaitu keunikan kondisi fisik sang tokoh utama, perjalanan hidup mereka yang luar biasa, dan juga perjuangan mereka dalam menemukan sang cinta abadi.
Meskipun sangat berasa “Forrest Gump”-nya tadi, ada pula momen2 dimana “Button” memiliki kelebihannya sendiri. Dan proses perjalanan umur Benjamin Button yang terbalik itulah yang paling menonjol disini, dikombinasikan pula oleh akting Brad Pitt yang sangat baik sekali dalam mewujudkan tokoh ini. Visual efek yang menawan juga tentunya tata make-up yang menjadikan semua pemeran disini tampil begitu meyakinkan. Menyaksikan penampilan Benjamin Button dari bentuk tua hingga ke mudanya benar2 menimbulkan decak kagum pada hasil kinerja para tim sukses film ini yang telah berhasil mewujudkan karya layar lebar ini.
Penyutradaraan David Fincher pada film ini bisa dibilang nyaris sempurna. Semoga film ini bisa memberikan Fincher penghargaan yang layaknya ia terima. Akting para aktornya juga sangat bersinar disini, akting Brad Pitt sendiri mungkin adalah penampilan terbaiknya. Sangat realistik dan menyentuh, nuansa yang dihadirkannya lewat karakter ini walaupun dibalik make-up tebal dan efek visual canggih untuk menyajikan kondisi fisiknya, tetap Pitt yang membuat tokoh Benjamin begitu unik untuk disaksikan. Aktris kualitas Oscar Cate Blanchet juga tampil maksimal seperti biasanya, dia mampu menyeimbangkan penampilannya dengan Pitt disini.
Tapi ada beberapa hal yang kurang bisa menyamahi kualitas “Forrest Gump,” “Button” sedikit bermasalah pada faktor editingnya dalam menciptakan beberapa plot yang cukup ganjil dan imajinatif – baik di plot utama ataupun sub plotnya – untuk membentuk sebuah alur cerita yang baik dan memikat disini. Meskipun editing film ini tetap menghadirkan sebuah gambaran yang indah pada ceritanya tapi masih tetap terasa ada beberapa hal yang kosong didalamnya.
Dalam caranya sendiri, “The Curious Case of Benjamin Button” menghadirkan versi “Forrest Gump”nya untuk penonton masa kini. Film ini melukiskan kanvas yang begitu indah tentang arti keberadaan kita di dunia ini dan juga definisi tentang cinta sejati lewat pandangan seorang individu yang sangat spesial. (JC)
Point: 8 bintang dari 10 (Sangat direkomendasikan sebagai sebuah drama cinta berkualitas dan unik di hari Valentine ini !!)
0 Response to "The Curious Case of Benjamin Button: Drama Unik dan Menyentuh"
Posting Komentar
SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!