Siaga Film: Pintu Terlarang
Minggu, 19 Oktober 2008
Minggu, Oktober 19, 2008
,
0 Comments
Label: Action , Drama , Film , Indonesia , Joko Anwar , Siaga Film , Thriller , Upcoming
Label: Action , Drama , Film , Indonesia , Joko Anwar , Siaga Film , Thriller , Upcoming
Mau tidak mau kita harus mengakui kalau Joko Anwar adalah salah satu sineas berbakat Indonesia yang paling punya unsur keunikan dalam setiap karya karyanya, walaupun belum begitu banyak yang telah dihasilkannya tapi Joko selalu berhasil meninggalkan sesuatu yang selalu diingat oleh para penikmat film, bukan hanya di Indonesia saja tapi sampai ke mancanegara. Lewat dua film dimana dia menyandang status sebagai sutradara sebelumnya yaitu “Janji Joni” dan “Kala,” Joko telah membuktikan dirinya bukanlah seorang sineas sembarangan, “Kala” bahkan mampu bersaing di berbagai festival internasional dan di-review cukup baik oleh kritisi2 film mancanegara, meskipun kalau dibandingkan dengan segi komersilnya, film ini ga begitu menorehkan hasil yang lumayan memuaskan di tanah air. Tahun ini Joko telah kembali lagi dibelakang kamera untuk mempersiapkan karya terbarunya yang direncanakan untuk beredar pada Januari 2009 nanti. Masih mengangkat tema yang unik dan sama sekali ga dipikirkan oleh para beberapa sineas lain yang masih tetap berkutat pada komedi sensual rancu, kali ini Joko telah mengadaptasi sebuah novel hasil karya Sekar Ayu Asmara yang berjudul “Pintu Terlarang” yang juga akan digunakan sebagai subjek filmnya.
Film yang diproduksi LifeLike Pictures ini akan dibintangi oleh pasangan Fachri Albar dan Marsya Timothy, Fachri sendiri disini kembali mengulang kerjasamanya dengan sang sutradara setelah sempat menjadi bintang utama juga di “Kala,” artis artis lainnya yang ikut mendukung antara lain Henidar Amroe, Tio Pakusadewo, Ario Bayu, dan Atiqah Hasiholan.
Lewat konsistensinya yang tinggi untuk menyajikan film dengan cerita yang menantang, edgy, sekaligus menghibur dengan standar produksi yang tinggi, tentu kali ini Joko menerima tantangan yang lumayan berat dalam menyadur karya novel thriller yang sangat tidak biasa dan rada ga begitu komersial dari Sekar Ayu ini. Beberapa perbedaan dari novelisasinya bagi yang pernah membaca buku ini sebelumnya pun mungkin adalah salah satu hal yang ga bisa dielakkan, secara “Laskar Pelangi” kemarin saja menawarkan beberapa bagian yang cukup jauh berbeda dari versi novelnya kan. Hal ini disadari betul oleh sang pengarang novelnya sendiri, Sekar Ayu malah mengatakan kalau dia menyerahkan sepenuhnya pada Joko seperti apa cerita yang telah ditulisnya itu untuk dibuat, “Misalnya, novel ini ending-nya menyedihkan, tapi kalau mereka mau buat happy ending atau Hollywood ending, terserah,” kata Sekar. Demi sebuah kepercayaan, Sekar pun tidak berminat melihat skenario yang telah dikerjakan Joko sejak 2006 lalu. “Saya cuma mau melihat filmnya di bioskop,” katanya.
"Penonton semakin lama semakin demanding. Kalau filmmaker cuma mikir bagaimana caranya bikin film semurah-murahnya tanpa memikirkan kualitas, bisa-bisa film Indonesia ditinggalkan penonton lagi," kata Joko Anwar sendiri. "Sekalipun penonton dalam negeri semakin bertambah, filmmaker juga harus sudah berpikir bagaimana caranya bisa menembus pasar komersil internasional. Mau tidak mau, film yang dihasilkan harus memenuhi standard internasional, baik dari segi teknis maupun cerita," kata filmmaker yang juga lewat filmnya, “KALA,” berhasil masuk dalam daftar film-film terbaik dunia di tahun 2007 versi majalah Sight & Sound, Inggris.
Kembali lagi ke “Pintu Terlarang,” seperti apa sih kira kira cerita film ini? Bagi yang sudah baca novelnya pasti udah sedikit banyak tau, tapi bagi yang belum, berikut ini adalah sedikit sinopsisnya:
Film ini berkisah tentang seorang seniman bernama Gambir (Fachri Albar) yang karirnya sedang berada di puncak. Ia beristrikanTalyda (Marsha Timothy) yang cantik dan cerdas. Suatu hari Gambir tidak sengaja menyaksikan siaran televisi misterius yang menampilkan seorang anak yang disiksa oleh kedua orang tuanya.
Karena nafsu ingin tahunya sangat besar, Gambir berusaha mencari tahu siapa anak itu dan di mana ia berada. Anehnya segala cara yang ia tempuh selalu gagal sampai akhirnya dia menemukan pintu rahasia yang tidak pernah dibuka oleh siapapun. Gambir pun membuka pintu tersebut untuk memecahkan teka-teki yang selama ini mengganggu hidupnya.Demi meneruskan ataupun malah melebihi kualitas yang telah dihasilkannya dalam film film sebelumnya, Joko Anwar kembali menggandeng kru-kru yang telah dipercaya di bidangnya. Sinematografi dipegang oleh Ipung Rachmat Syaiful, pemenang dua piala Citra, sedangkan tata artistik dipercayakan kepada Wencislaus, art director muda yang juga telah memenangkan dua piala Citra. Film ini juga akan disyut dengan menggunakan medium film 35mm dengan proses Digital Intermediate (DI) yang memungkinkan pewarnaan gambar yang lebih leluasa. Metode ini masih jarang digunakan di Indonesia karena biayanya yang mahal.
"Memang biayanya akan melambung jika menggunakan 35mm, tapi karena film ini juga mengutamakan detail kalo pake digital nanti hasilnya kurang maksimal," ucap Joko saat lewat detikhot.
Bunyi-bunyian di film yang rencanaya dirilis Januari 2009 pun digarap oleh musisi berbakat Zeke khaselli dan beberapa kroninya Aghi Narottama, Bemby, dan Ramon G.
Sebagai tambahan, khusus untuk Fachri Albar dan Marsha Timothy, “Pintu Terlarang” bakal menjadi lebih menantang karena untuk pertama kalinya pasangan ini bermain dalam satu film dan berperan sebagai suami istri.
Novel yang diangkat oleh film inipun ternyata telah di-klaim sebagai “novel thriller terlaris” di Indonesia seperti yang tertera dicovernya. Dengan cerita yang bisa bikin penasaran dan juga penuh kejutan lewat tiga topik yang lumayan berbeda di dalamnya tapi kemudian saling berbentur dan menciptakan twist yang menarik. Semoga Joko Anwar benar benar berhasil mewujudkan bahasa gambar yang juga bonafid untuk cerita ini dan kembali menjadi satu karya anak bangsa yang bukan hanya sukses di negeri sendiri, tapi juga bisa mengharumkan nama bangsa hingga ke mancanegara.
Poster awal yang dipublikasikan untuk film ini seperti yang tersaji diatas sebenarnya sedikit mengingatkan gue pada film thriller sadis Hollywood berjudul “Saw.” Apakah Joko juga berencana untuk membuat film ini layaknya film tersebut yang menjual begitu banyak adegan berdarah darah? Kalo ditilik dari beberapa foto yang juga telah dirilis seperti yang juga tertampilkan diatas, mungkin sang sutradara memang telah menyisipkan beberapa adegan berbau gory seperti yang juga pernah dicoba sebelumnya lewat “Kala.” Bagi yang udah penasaran pengen lihat filmnya dan bagaimana cara Joko menyadur novel yang tidak biasa ini? Tunggu saja jadwal edarnya, ga terlalu lama lagi kok cuma tinggal 3 bulan lagi dari sekarang. (JC)
* Bahan2: Sinar Harapan, Detikhot, Cineplex21, Pintu Terlarang Blog
* Photos copyright on LifeLike Pictures
Film yang diproduksi LifeLike Pictures ini akan dibintangi oleh pasangan Fachri Albar dan Marsya Timothy, Fachri sendiri disini kembali mengulang kerjasamanya dengan sang sutradara setelah sempat menjadi bintang utama juga di “Kala,” artis artis lainnya yang ikut mendukung antara lain Henidar Amroe, Tio Pakusadewo, Ario Bayu, dan Atiqah Hasiholan.
Lewat konsistensinya yang tinggi untuk menyajikan film dengan cerita yang menantang, edgy, sekaligus menghibur dengan standar produksi yang tinggi, tentu kali ini Joko menerima tantangan yang lumayan berat dalam menyadur karya novel thriller yang sangat tidak biasa dan rada ga begitu komersial dari Sekar Ayu ini. Beberapa perbedaan dari novelisasinya bagi yang pernah membaca buku ini sebelumnya pun mungkin adalah salah satu hal yang ga bisa dielakkan, secara “Laskar Pelangi” kemarin saja menawarkan beberapa bagian yang cukup jauh berbeda dari versi novelnya kan. Hal ini disadari betul oleh sang pengarang novelnya sendiri, Sekar Ayu malah mengatakan kalau dia menyerahkan sepenuhnya pada Joko seperti apa cerita yang telah ditulisnya itu untuk dibuat, “Misalnya, novel ini ending-nya menyedihkan, tapi kalau mereka mau buat happy ending atau Hollywood ending, terserah,” kata Sekar. Demi sebuah kepercayaan, Sekar pun tidak berminat melihat skenario yang telah dikerjakan Joko sejak 2006 lalu. “Saya cuma mau melihat filmnya di bioskop,” katanya.
"Penonton semakin lama semakin demanding. Kalau filmmaker cuma mikir bagaimana caranya bikin film semurah-murahnya tanpa memikirkan kualitas, bisa-bisa film Indonesia ditinggalkan penonton lagi," kata Joko Anwar sendiri. "Sekalipun penonton dalam negeri semakin bertambah, filmmaker juga harus sudah berpikir bagaimana caranya bisa menembus pasar komersil internasional. Mau tidak mau, film yang dihasilkan harus memenuhi standard internasional, baik dari segi teknis maupun cerita," kata filmmaker yang juga lewat filmnya, “KALA,” berhasil masuk dalam daftar film-film terbaik dunia di tahun 2007 versi majalah Sight & Sound, Inggris.
Kembali lagi ke “Pintu Terlarang,” seperti apa sih kira kira cerita film ini? Bagi yang sudah baca novelnya pasti udah sedikit banyak tau, tapi bagi yang belum, berikut ini adalah sedikit sinopsisnya:
Film ini berkisah tentang seorang seniman bernama Gambir (Fachri Albar) yang karirnya sedang berada di puncak. Ia beristrikanTalyda (Marsha Timothy) yang cantik dan cerdas. Suatu hari Gambir tidak sengaja menyaksikan siaran televisi misterius yang menampilkan seorang anak yang disiksa oleh kedua orang tuanya.
Karena nafsu ingin tahunya sangat besar, Gambir berusaha mencari tahu siapa anak itu dan di mana ia berada. Anehnya segala cara yang ia tempuh selalu gagal sampai akhirnya dia menemukan pintu rahasia yang tidak pernah dibuka oleh siapapun. Gambir pun membuka pintu tersebut untuk memecahkan teka-teki yang selama ini mengganggu hidupnya.Demi meneruskan ataupun malah melebihi kualitas yang telah dihasilkannya dalam film film sebelumnya, Joko Anwar kembali menggandeng kru-kru yang telah dipercaya di bidangnya. Sinematografi dipegang oleh Ipung Rachmat Syaiful, pemenang dua piala Citra, sedangkan tata artistik dipercayakan kepada Wencislaus, art director muda yang juga telah memenangkan dua piala Citra. Film ini juga akan disyut dengan menggunakan medium film 35mm dengan proses Digital Intermediate (DI) yang memungkinkan pewarnaan gambar yang lebih leluasa. Metode ini masih jarang digunakan di Indonesia karena biayanya yang mahal.
"Memang biayanya akan melambung jika menggunakan 35mm, tapi karena film ini juga mengutamakan detail kalo pake digital nanti hasilnya kurang maksimal," ucap Joko saat lewat detikhot.
Bunyi-bunyian di film yang rencanaya dirilis Januari 2009 pun digarap oleh musisi berbakat Zeke khaselli dan beberapa kroninya Aghi Narottama, Bemby, dan Ramon G.
Sebagai tambahan, khusus untuk Fachri Albar dan Marsha Timothy, “Pintu Terlarang” bakal menjadi lebih menantang karena untuk pertama kalinya pasangan ini bermain dalam satu film dan berperan sebagai suami istri.
Novel yang diangkat oleh film inipun ternyata telah di-klaim sebagai “novel thriller terlaris” di Indonesia seperti yang tertera dicovernya. Dengan cerita yang bisa bikin penasaran dan juga penuh kejutan lewat tiga topik yang lumayan berbeda di dalamnya tapi kemudian saling berbentur dan menciptakan twist yang menarik. Semoga Joko Anwar benar benar berhasil mewujudkan bahasa gambar yang juga bonafid untuk cerita ini dan kembali menjadi satu karya anak bangsa yang bukan hanya sukses di negeri sendiri, tapi juga bisa mengharumkan nama bangsa hingga ke mancanegara.
Poster awal yang dipublikasikan untuk film ini seperti yang tersaji diatas sebenarnya sedikit mengingatkan gue pada film thriller sadis Hollywood berjudul “Saw.” Apakah Joko juga berencana untuk membuat film ini layaknya film tersebut yang menjual begitu banyak adegan berdarah darah? Kalo ditilik dari beberapa foto yang juga telah dirilis seperti yang juga tertampilkan diatas, mungkin sang sutradara memang telah menyisipkan beberapa adegan berbau gory seperti yang juga pernah dicoba sebelumnya lewat “Kala.” Bagi yang udah penasaran pengen lihat filmnya dan bagaimana cara Joko menyadur novel yang tidak biasa ini? Tunggu saja jadwal edarnya, ga terlalu lama lagi kok cuma tinggal 3 bulan lagi dari sekarang. (JC)
* Bahan2: Sinar Harapan, Detikhot, Cineplex21, Pintu Terlarang Blog
* Photos copyright on LifeLike Pictures
0 Response to "Siaga Film: Pintu Terlarang"
Posting Komentar
SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!