2012: Ramalan Akhir Zaman Yang Diterjang Tsunami Spesial Efek

Sutradara asal Jerman, Roland Emmerich mungkin telah mengukuhkan namanya sebagai seorang yang patut dicari apabila ada studio Hollywood yang berencana membuat film2 bencana super dahsyat. Karya2 yang paling dikenal darinya semua bertema tentang bencana, mulai dari serangan makhluk luar angkasa yang meluluh lantakkan gedung putih di “Independece Day”, serangan monster ikonik Jepang yang hampir melumatkan seluruh Manhattan dalam “Godzilla”, dan murkanya alam akibat semakin parahnya efek rumah kaca di “The Day After Tomorrow”. Tahun lalu, Roland mungkin kurang berhasil saat ingin bereksperimen dengan film zaman batu “10.000 BC”, tapi tahun ini dia kembali dengan sebuah karya ambisius yang digadang sebagai ‘bunda’nya semua film disaster alias bencana yaitu “2012”, sekaligus memanfaatkan momen ditengah merebaknya berbagai spekulasi yang mengaitkan tahun itu sebagai akhir zaman.

Menariknya, “2012” adalah salah satu film yang hanya pantas disaksikan di layar lebar gedung Cineplex, kenapa? Karena pameran spesial efek yang disajikan Roland disini memang luar biasa. Seakan ingin menebus minimnya efek di film sebelumnya, Roland abis2an mengeluarkan apapun yang bisa ia lakukan untuk menghadirkan berbagai gambar kehancuran bumi dan tamatnya riwayat para penghuninya dalam pita seluloid. Mengapa film ini dicap sebagai gembongnya film disaster, karena semua bencana yang pernah disajikan dalam film2 sejenis sebelumnya dimix semua dalam film ini, jadi kamu2 bisa liat tsunami, gempa, gunung meletus, dan teman2nya beraksi dengan tanpa ragu2 dan dalam skala yang jor2an. Dengan ambisinya yang meluap, Roland seakan ingin bilang “Ini loh gue, si raja film disaster, siapa yang bisa menandingi gue bikin film kaya’ gini?” Dari segi efek, memang sangat spektakuler apa yang telah dihasilkan olehnya disini, tapi bagaimana dengan aspek lainnya? Dari film2 sebelumnya sih, Roland udah dikenal lemah dari sisi penokohan dan penceritaan, yang cukup berhasil dari berbagai segi menurut gue mungkin cuma “The Day After Tomorrow”. Lalu bagaimana dengan “2012”?

Dari segi bintang, film ini juga bisa dianggap cukup baik karena tampilnya beberapa aktor yang udah ga diragukan kemampuan aktingnya seperti John Cusack, Thandie Newton, Amanda Peet, Danny Glover, Chiwetel Ejiofor, dan penampilan cameo yang menyegarkan dari Woddy Harrelson. Penampilan mereka disini pun bisa dibilang cukup impresif dimana kebanyakan mereka justru harus berakting dengan pameran efek yang hampir menenggelamkan penampilan mereka. Seperti style Roland sebelumnya, film ini juga memberikan kesempatan bagi penonton untuk mengenal dan masuk ke dalam karakter2 utama cerita di bagian awal film sebelum memenuhi layar dengan pesta bencananya. Sekarang beralih ke cerita dan skenarionya, dan lagi2 Roland beserta tim penulis melakukan kesalahan yang sama disini, karena mungkin lebih berambisi mewujudkan fantasi tahun “2012” versinya, sang sutradara lantas menomor duakan kualitas cerita dan skenario. Cerita yang dihadirkan benar2 klise dan begitu mudah diprediksi, begitu juga dengan skenario yang masih diwarnai oleh dialog2 kurang cerdas. Apalagi dengan begitu banyaknya adegan2 kebetulan yang justru semakin membuat film ini terkesan bo’ong besarnya. Penjelasan tentang tahun 2012 yang misterius itu pun tidak digubris alias dilewatkan saja. Tim penulis cerita ga mau ambil pusing untuk mencoba menawarkan sesuatu bagi para penonton yang mungkin penasaran dengan berbagai rumor yang bermunculan tentang tahun yang bersangkutan. Di dalam film ini, yang penting pada 2012 itu semuanya wes diancurin ajalah. Dengan tidak adanya inovasi baru yang coba dihadirkan oleh Roland dari sisi ini, kalo kita ga disuguhin oleh teknik2 spesial efek tadi, mungkin film ini hanya jadi seonggok makanan basi alias expired aja.

So, bagi kamu yang pengen menonton film dengan hiburan visual yang ‘wow’, film ini adalah jawaban yang tepat. Tapi bagi yang mengharapkan intelegensia cerita, mungkin ga perlu sewot2 juga, dan bisa menonton pilihan film lain yang punya kualitas cerita lebih baik. Kalo sama aja, yah apa boleh buat, “2012” juga masih menyisakan sedikit pejaran tentang ironisnya kehidupan. Bagaimana disaat semuanya telah hancur, orang2 yang dipilih untuk diselamatkan adalah mereka yang berkantong tebal dan berpangkat tinggi beserta famili2nya, paling hanya sedikit orang2 yang ‘terlalu’ beruntung aja yang bisa ikutan selamat. Bagaimana dengan masyarakat awam lainnya? Yah hanya bisa pasrah dan berserah saja….


5 Response to "2012: Ramalan Akhir Zaman Yang Diterjang Tsunami Spesial Efek"

  1. Bang Mupi says:

    Gua suka adegan gempanya. yang lainnya hmm....kurang bagus deh.

    Anonim says:

    kekekekeke....
    anda benar............
    Cuma visual efeknya yang memanjakan mata...

    Anonim says:

    "....wes diancurin ajalah."
    setuju bgt......detail kecilnya g terlalu diperhatiin jadinya nasib sang tokoh d situ seolah2 beruntung terus.....satu2ny yg bikin film ni keren adalah special effectnya yg WOW n_n....

    setelah antri 3 hari akhirnya bsa jga nonton film ini.. hehehe... efeknya emang keren, tpi jlan crita emng bisa mnimbulkan kntroversi sih ;)

    btw boleh tkeran link? linknya sdah sya psang di blog sya... lam knal :)

    Mich says:

    Siipp... Oke friend.. thanks atas link nya..!!

Posting Komentar

SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme