Siaga Film: Serigala Terakhir
Rabu, 07 Oktober 2009
Rabu, Oktober 07, 2009
,
0 Comments
Label: Action , Film 2009 , Indonesia , Upcoming
Label: Action , Film 2009 , Indonesia , Upcoming
Bulan November nanti, ada satu lagi film Indonesia baru yang akan mengusung tema laga yang cukup jarang dimunculkan oleh sineas negeri ini. Terakhir yang menggoncang perbioskopan tanah air adalah pertunjukan pencak silat Iko Uwais dalam “Merantau.” Judul film garapan sutradara cewek Upi Avianto ini adalah “Serigala Terakhir” dan ini merupakan film layar lebarnya yang ke lima setelah dulu sempat menghadirkan judul2 seperti “30 Hari Mencari Cinta”, “Realita, Cinta dan Rock'n Roll”, “Perempuan Punya Cerita” juga “Radit dan Jani”. Buat yang menggemari film yang memiliki banyak adegan pertarungan seru, film ini tampaknya layak untuk dinantikan karena dengar2 hampir 70% adegan dalam film ini merupakan adegan perkelahian yang membutuhkan keahlian khusus. Upi juga tidak segan2 menghadirkan langsung enam pria berotot untuk menjajal karakter2 utama dalam film ini. Mereka adalah Fathir Muchtar, Reza Pahlevi, Dallas Pratama, Dion Wiyoko, Ali Syakieb dan tentunya tidak ketinggalan aktor langganannya Vino G. Bastian. Mengambil tema tentang persahabatan, pengkhianatan dan balas dendam, dalam benak gue saat usai membaca synopsis dan melihat trailer “Serigala Terakhir” adalah ceritanya rada mirip (atau mungkin terinspirasi) oleh sebuah film produksi Korea Selatan berjudul “Fate”. Entah hanya faktor kebetulan saja namun melihat adegan2nya dalam trailer emang terasa banget setiap atmosfir yang ada dalam film “Fate” itu termasuk adegan para sahabat itu saat sedang bermain bola.
Berikut adalah sinopsis lengkap film ini beserta penjelasan singkat tentang para tokoh utamanya, seperti yang dilansir oleh official website “Serigala Terakhir”.
Disebuah pinggiran Jakarta dengan sekelompok remaja laki-laki tumbuh dan menjalin persahabatan yang kuat. Mereka adalah Ale [Fathir Muchtar], Jarot [Vino G. Bastian], Lukman [Dion Wiyoko], Sadat [Ali Syakieb], dan Jago [Dallas Pratama]. Ale adalah sosok yang paling menonjol diantara mereka. Jiwa pemimpinnya sangat kentara sekali. Sementara Jarot adalah sosok yang paling tidak banyak omong dan tertutup
Suatu peristiwa dalam sebuah pertandingan sepak bola yang berakhir dengan keributan. Pada saat itu Ale tampak terdesak karena lawannya menggunakan pisau. Mereka semua berusaha membantu Ale. Sampai akhirnya Jarotlah yang berhasil melumpuhkan lawan dan tanpa diduganya pisau itu tertancap ditubuh lawan, rubuh bersimbahkan darah, dan mati. Seketika semua diam dan kemudian kabur meninggalkan Jarot seorang diri yang berdiri terpana tidak percaya
Persahabatan yang sudah mereka jalin eratpun teruji. Jarot harus mengalami pengalaman pahit di penjara seorang diri. Tidak ada seorang sahabatpun yang memperdulikannya
Perasaan sakit hati dan terkhianati mengubah Jarot menjadi lelaki yang keras. Keputusannya setelah keluar dari penjara untuk bergabung di kelompok Naga Hitam membuatnya jadi berseberangan dengan kelompok Ale. Karena kelompok Naga Hitam adalah musuh besar kelompok Ale.
Intrik demi intrik pun semakin rumit. Terlebih lagi ketika Jarot menjalin cinta lamanya kembali secara diam-diam dengan Aisya [Fanny Fabriana], adik Ale. Keputusan Jarot ini dianggap membahayakan bagi kedua kelompok yang berseteru
Vino G.Bastian (Jarot)
Ugal-ugalan, bengal, nekat, dan pemberani. Dibalik itu ia sangat menghormati Ale sahabatnya baginya Ale adalah panutan setia pada kelompok dan menjaga persahabatan mereka. Namun karena masa-masa pahit yang Jarot lewati di penjara dan karena banyak menyimpan luka di hatinya ia menjadi sulit terbuka pada orang, dia pun berubah menjadi sosok yang keras. Menjadi orang yang berdiri di persimpangan dan bingung dalam mengambil sikap khususnya yang berhubungan dengan sahabat-sahabat di masa lalunya.
Fathir Muchtar (Ale)
Mempunyai jiwa pemimpin yang tinggi dan sangat dihormati oleh sahabat-sabatnya emosional dan sangat ekspresif. Dalam persahabatan Jarot adalah sahabat yang paling diperhatikannya. Berperan sebagai kepala keluarga pengganti almarhum Ayahnya. Hingga sangat protektif pada ibu, adik perempuan dan adik laki-lakinya.
Reza Pahlevi (Fatir)
Pemuda bisu baik hati dan lugu. Sikapnya tertutup penyendiri dan tidak percaya diri. Fatir juga sangat mencintai dan menjaga neneknya. Ia sangat mengagumi dan menghormati Jarot, karena cuma Jarot satu-satunya orang yang tidak pernah menghina dan memandang kecil dirinya. Masa lalunya yang pahit dan penuh penghinaan membuat Fatir tumbuh menjadi sosok yang dingin
Dallas Pratama (Jago)
Sosok yang sok jagoan dan cukup temperamental, sikapnya tengil dan meremehkan orang lain. Nekat dan tidak peduli, jadi tidak pikir panjang dalam bertindak. Namun dibalik itu semua ia tetap setia pada kelompoknya.
Dion Wiyoko (Lukman)
Meskipun senang berkelahi, sosoknya paling tenang dan tidak meledak-ledak lebih bisa menjaga emosinya. Tetapi sifat tenangnya bisa berubah meledak ketika menyangkut keluarga, khususnya pada adik laki-lakinya hal itu karena sikapnya yang sangat protektif.
Ali Syakieb (Sadat)
Setia pada kelompoknya, meskipun tukang bikin onar tetapi kocak dan penggembira. Karakternya yang paling easy going, terkadang terlihat lugu dan bodoh sehingga Sadat pun selalu menjadi bulan-bulanan sahabat-sahabatnya.
Yang cukup spesial hadir dari soundtrack film ini yang digarap oleh grup band rock legendaris God Bless. Sebelumnya, mereka terakhir menggarap soundtrack film Duo Kribo pada era 1970-an. Band yang beranggota Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (vokal), Abadi Soesman (keyboard), Donny Fatah (bas), dan Yaya Moektio (drum) itu membuatkan satu lagu baru. Sisanya lagu lama yang di aransemen lagi. "Mungkin nanti menggunakan orkestra. Judulnya masih kami rahasiakan," ujar Ahmad saat jumpa pers menjelang syuting film "Serigala Terakhir" di kawasan SCBD. Untuk film “Serigala Terakhir”, God Bless memberikan lagu yang ekspresif. Syairnya tegar dan keras, sesuai dengan filmnya.
Berikut adalah sinopsis lengkap film ini beserta penjelasan singkat tentang para tokoh utamanya, seperti yang dilansir oleh official website “Serigala Terakhir”.
Disebuah pinggiran Jakarta dengan sekelompok remaja laki-laki tumbuh dan menjalin persahabatan yang kuat. Mereka adalah Ale [Fathir Muchtar], Jarot [Vino G. Bastian], Lukman [Dion Wiyoko], Sadat [Ali Syakieb], dan Jago [Dallas Pratama]. Ale adalah sosok yang paling menonjol diantara mereka. Jiwa pemimpinnya sangat kentara sekali. Sementara Jarot adalah sosok yang paling tidak banyak omong dan tertutup
Suatu peristiwa dalam sebuah pertandingan sepak bola yang berakhir dengan keributan. Pada saat itu Ale tampak terdesak karena lawannya menggunakan pisau. Mereka semua berusaha membantu Ale. Sampai akhirnya Jarotlah yang berhasil melumpuhkan lawan dan tanpa diduganya pisau itu tertancap ditubuh lawan, rubuh bersimbahkan darah, dan mati. Seketika semua diam dan kemudian kabur meninggalkan Jarot seorang diri yang berdiri terpana tidak percaya
Persahabatan yang sudah mereka jalin eratpun teruji. Jarot harus mengalami pengalaman pahit di penjara seorang diri. Tidak ada seorang sahabatpun yang memperdulikannya
Perasaan sakit hati dan terkhianati mengubah Jarot menjadi lelaki yang keras. Keputusannya setelah keluar dari penjara untuk bergabung di kelompok Naga Hitam membuatnya jadi berseberangan dengan kelompok Ale. Karena kelompok Naga Hitam adalah musuh besar kelompok Ale.
Intrik demi intrik pun semakin rumit. Terlebih lagi ketika Jarot menjalin cinta lamanya kembali secara diam-diam dengan Aisya [Fanny Fabriana], adik Ale. Keputusan Jarot ini dianggap membahayakan bagi kedua kelompok yang berseteru
Vino G.Bastian (Jarot)
Ugal-ugalan, bengal, nekat, dan pemberani. Dibalik itu ia sangat menghormati Ale sahabatnya baginya Ale adalah panutan setia pada kelompok dan menjaga persahabatan mereka. Namun karena masa-masa pahit yang Jarot lewati di penjara dan karena banyak menyimpan luka di hatinya ia menjadi sulit terbuka pada orang, dia pun berubah menjadi sosok yang keras. Menjadi orang yang berdiri di persimpangan dan bingung dalam mengambil sikap khususnya yang berhubungan dengan sahabat-sahabat di masa lalunya.
Fathir Muchtar (Ale)
Mempunyai jiwa pemimpin yang tinggi dan sangat dihormati oleh sahabat-sabatnya emosional dan sangat ekspresif. Dalam persahabatan Jarot adalah sahabat yang paling diperhatikannya. Berperan sebagai kepala keluarga pengganti almarhum Ayahnya. Hingga sangat protektif pada ibu, adik perempuan dan adik laki-lakinya.
Reza Pahlevi (Fatir)
Pemuda bisu baik hati dan lugu. Sikapnya tertutup penyendiri dan tidak percaya diri. Fatir juga sangat mencintai dan menjaga neneknya. Ia sangat mengagumi dan menghormati Jarot, karena cuma Jarot satu-satunya orang yang tidak pernah menghina dan memandang kecil dirinya. Masa lalunya yang pahit dan penuh penghinaan membuat Fatir tumbuh menjadi sosok yang dingin
Dallas Pratama (Jago)
Sosok yang sok jagoan dan cukup temperamental, sikapnya tengil dan meremehkan orang lain. Nekat dan tidak peduli, jadi tidak pikir panjang dalam bertindak. Namun dibalik itu semua ia tetap setia pada kelompoknya.
Dion Wiyoko (Lukman)
Meskipun senang berkelahi, sosoknya paling tenang dan tidak meledak-ledak lebih bisa menjaga emosinya. Tetapi sifat tenangnya bisa berubah meledak ketika menyangkut keluarga, khususnya pada adik laki-lakinya hal itu karena sikapnya yang sangat protektif.
Ali Syakieb (Sadat)
Setia pada kelompoknya, meskipun tukang bikin onar tetapi kocak dan penggembira. Karakternya yang paling easy going, terkadang terlihat lugu dan bodoh sehingga Sadat pun selalu menjadi bulan-bulanan sahabat-sahabatnya.
Yang cukup spesial hadir dari soundtrack film ini yang digarap oleh grup band rock legendaris God Bless. Sebelumnya, mereka terakhir menggarap soundtrack film Duo Kribo pada era 1970-an. Band yang beranggota Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (vokal), Abadi Soesman (keyboard), Donny Fatah (bas), dan Yaya Moektio (drum) itu membuatkan satu lagu baru. Sisanya lagu lama yang di aransemen lagi. "Mungkin nanti menggunakan orkestra. Judulnya masih kami rahasiakan," ujar Ahmad saat jumpa pers menjelang syuting film "Serigala Terakhir" di kawasan SCBD. Untuk film “Serigala Terakhir”, God Bless memberikan lagu yang ekspresif. Syairnya tegar dan keras, sesuai dengan filmnya.
0 Response to "Siaga Film: Serigala Terakhir"
Posting Komentar
SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!