Siaga Film: Perempuan Berkalung Sorban

Setelah sukses dengan film Get Married, Hanung Bramantyo bersama Starvision ingin mengulang kembali kesuksesan itu lewat film PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN.

Ini adalah sebuah kisah pengorbanan seorang perempuan, Seorang anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Anissa (Revalina S Temat), seorang perempuan dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang

Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela laki-laki, perempuan sangat lemah dan tidak seimbang

Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman dari pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati kepada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaky), sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba membunuh cintanya. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo. Secara diam-diam Anissa mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan, dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan ayahnya.

Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf terbesar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataan Samsudin menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh

Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori. Keduanya masih sama-sama mencintai.…

Apakah cinta anissa dan Khudori berakhir di pernikahan? Bagaimana hubungan Anissa dan kedua orang tuanya dan Samsudin suaminya? Apakah Anissa dapat menjadi muslimah seperti yang diinginkan orang tuanya?

Diluar proses penulisan skenario yang cukup panjang, persiapan film ini memakan waktu 3 bulan (dari bulan Juni – Agustus 2008) mulai dari penyusunan konsep, rekruitmen crew dan penyatuan visi dan misi terhadap kumpulan berbagai kreatif yang terlibat hingga casting. Tim kreatif yang dipilih melibatkan Ginatri S. Noor & Hanung Bramantyo (Screenplay), Faozan Rizal (DOP), Oscart Firdaus (Art Director), Wawan I Wibowo (Editor), Adimolana & Adityawan Susanto (Sound), Tya Subiakto (Music Director), Retno Ratih Damayanti (Make Up & Costum), Suatu komposisi tim yang sudah memiliki nama dan kompetensi di dunia perfilman nasional.

Di dalam casting awalnya menemukan banyak sekali kendala, mulai dari pemilihan pemeran utama, Annisa dan juga Pemeran Pendamping Kyai Hanan, sebagai Ayah Annisa. Setelah melalui proses casting yang cukup melelahkan serta diskusi diantara para team kreatif maka terpilihlah Revalina S Temat sebagai Annisa dan Joshua Pandelaki sebagai Kyai Hanan. Selain dua nama tersebut, yang memang sudah tidak asing lagi di dunia perfilman Indonesia, ada sederetan nama aktor dan aktris ternama lainnya, seperti, Widyawati sebagai Nyai atau Ibu Annisa, Cici Tegal sebagai Nyai Syarifah, Leroy Osmani sebagai Kyai Ali, Oka Antara sebagai Khudori, Eron Lebang sebagai Reza, Pangky Suwito sebagai Ayah Samsuddin, Eda Leman Sebagai Ibu Samsuddin, Berliana Febrianti Sebagai Maryam, Risty Tagor sebagai Ulfa. Dan film ini juga didukung oleh pendatang baru Reza Rahardian sebagai Samsuddin.

Hunting atau pencarian lokasi juga dilakukan dengan seksama dengan sangat detail. Ada beberapa lokasi di Jogjakarta, Jakarta dan Bogor. Untuk Jogjakarta mengambil beberapa lokasi pantai yang dipakai sebagai view dari pemandangan pantai sekitar Pondok pesantren, exterior rumah Kyai Hanan, set Istal Kuda dan tentunya establish dari kota Jogjakarta itu sendiri. Sedangkan Jakarta memilih lokasi dibeberapa bangunan tua di kota lama, Jakarta utara. Beberapa bangunan-bangunan kuno di kota lama ini diset sebagai kampus, Gedung Bioskop Jombang dan pasar Jombang. Khusus untuk Set pasar Jombang ini melibatkan kurang lebih 150 figuran. Selain dua kota tersebut dipilih juga kota Bogor yang terkenal dengan hawa sejuknya. Di kota ini team artistik memanfaatkan sebuah bangunan tua peninggalan Belanda sebagai set Pesantren Al-Huda. Untuk menciptakan suasana pesantren ini, melibatkan lebih dari 200 figuran yang membuat suasana pesantren menjadi lebih hidup dan nampak riil. Selain itu, sebuah rumah tua di salah satu sudut kota Bogor juga digunakan sebagai set rumah Samsuddin.

Selain itu Banyak hal yang menarik selama shooting, dimana pemeran utama Revalina S Temat yang sebelumnya telah berlatih terlebih dahulu selama 1 minggu di Jakarta untuk menunggang kuda, tetap mendapatkan kendala pada saat proses shoting berlangsung, terlebih lagi proses pengambilan adegan menunggang kuda di bibir pantai ini harus dilakukan berulang-ulang yang cukup menguras energi. Dan untuk beberapa adegan menunggang kuda di sebuah padang pasir di Pantai Parangkusumo, Revalina harus digantikan oleh Stunt In yang telah berpengalaman dalam menunggang kuda. Selain itu ada juga sebuah adegan dimana jalanan depan kraton Jogja harus diblokir untuk membuat set adegan pawai bermotor dari kampanye sebuah partai politik ditahun 1996. dalam adegan pawai bermotor ini melibatkan kurang lebih 70 motor dengan jumlah figuran lebih dari 100 orang lengkap dengan atribut parpol yang telah dibuat oleh team artistik dan juga kostum. Selain adegan pawai bermotor ada pula sebuah adegan yang melibatkan 150 figuran di sebuah set istal kuda dipinggir pantai Krakal Jogjakarta, dimana semua pemain terlibat dalam scene ini, sebuah scene yang menguras energi dan emosi, ditengah terik mentari yang menyengat kulit. Semua pemain dan Crew film bahu-membahu untuk menciptakan sebuah adegan yang dramatis. Dengan kesungguhan dan komitmen yang tinggi untuk menghadirkan tontonan yang bermutu dan akhirnya semua-nya bisa terselesaikan dengan hasil yang memuaskan.

Rangkaian gambar-gambar indah dalam film ini terekam dalam bahan baku film Seluloid 35 Mm. Film ini ingin menghadirkan unsur romance dan drama yang bisa menguras air mata, Sebuah film yang dibuat dengan penuh kesungguhan dan dengan penuh rasa cinta ini akan segera beredar di jaringan cineplex 21 mulai 15 Januari 2009.

Source: Cineplex21, Perempuan Berkalung Sorban Facebook

Film Kung Fu Terbaik Tahun Ini: Ip Man



Jikalau kamu mengaku sebagai penggemar film2 Kung Fu sejati atau suka nonton film2 laga mandarin, film barunya Donnie Yen, “Ip Man” tentu ga boleh dilewatkan begitu aja. Karena menurut gue, film ini mungkin adalah salah satu film Kung Fu terbaik yang pernah gue lihat dan tentunya karya laga terbaik tahun ini. Diangkat dari kisah kehidupan nyata seorang tokoh legenda ilmu silat Wing Chun bernama Ip man, yang merupakan salah satu guru besarnya tokoh legendaris bintang laga ternama Bruce Lee, film ini menawarkan sebuah cerita yang sangat inspirasional dan juga pertunjukan berbagai jurus dan ilmu laga yang jarang2 kita lihat di film sejenis, semuanya disajikan dengan sempurna oleh sang bintang utama Donnie Yen, yang tentunya sudah tidak asing lagi dan telah diakui kehandalannya di persepak terjangan film laga mandarin.
Bila sebelumnya Donnie hanya tampil sebagai bintang pendukung dalam “Painted Skin” ataupun “The Empress and the Warriors,” dimana keduanya tidak begitu memaksimalkan kemampuan bela diri sang bintang, dalam film ini semua penggemar film laga dan tentunya para penggemar Donnie Yen pasti akan sangat terpuaskan oleh penampilannya. Bukan hanya dari segi aksi laga yang disajikan tapi juga dari segi akting yang sangat terlihat matang, dan Donnie pun terlihat sangat mendalami dan menghayati tokoh yang dimainkannya disini.

Film ini mungkin adalah satu catatan yang sangat penting dalam penggambaran kehidupan sang tokoh Kung Fu bersejarah, dimana sebelumnya belum satupun film layar lebar yang pernah mengangkat perjalanan kehidupan Ip Man. Dedikasi Ip kepada ilmu bela diri Wing Chun yang dirintisnya juga dapat dilihat sebagai sebuah bentuk cinta dan penghormatan kepada ilmu Wushu yang dibarengi dengan kebebasan dan semangat yang tidak pernah akan padam.
Ip Man adalah sebuah konsep, jiwa, cara berpikir yang mengilustarikan sebuah tonggak baru dalam perfilman laga Hong Kong. Walaupun dari segi cerita bisa dibilang tidak terlalu original, masih menceritakan perjuangan tokoh dari zero to hero, juga sepak terjangnya dalam melawan penjajahan terhadap bangsanya. Tapi, yang membuat film ini tampil mengagumkan adalah tentu dimulai dari penyutradaraannya yang patut diacungi jempol, ga bakal ada momen yang dianggap membosankan sepanjang perjalanan cerita, adegan drama yang ditampilkan untuk membarengi berbagai aksi seru di film ini pun tidak akan terasa kelewat menggangu karena disinilah pembangunan karakter setiap tokoh akan membawa kita lebih dalam menjelajahi alunan cerita biopik ini. Dan yang pastinya yang bakal bikin kamu lebih jatuh cinta lagi pada film ini adalah koreografinya yang memikat, gerakan2 jurus yang super cepat, bertenaga namun sangat cool dan mantap, ini adalah sesuatu yang baru dan jarang sekali kita lihat tampil dalam film2 Kung Fu sebelumnya.

Ceritanya dimulai dimana kita menyaksikan Ip Man yang hidup sangat bersahaja bersama istri dan anak lelakinya di sebuah bungalow sederhana. Saat itu adalah dipertengahan 1930-an dan daerah Foshan dimana sang tokoh tinggal adalah sarangnya semua aktifitas Kung Fu. Berbagai klub dari setiap aliran ilmu laga berkumpul dan terbentuk, masing masing perguruan berlomba merekrut siswa2 Kung Fu yang bakal saling beradu ilmu dalam duel2 persahabatan yang tentunya juga ajang untuk unjuk kemampuan, siapakah yang punya ilmu terbaik diantara mereka.
Tapi tidak begitu adanya dengan Ip Man, walaupun semua tau kalo tokoh satu ini sebenarnya punya ilmu Kung Fu yang cukup tinggi, tapi dalam kesahajaannya, dia menolak untuk tampil mencolok dan memilih untuk lebih menikmati hari2 bersama keluarganya, tidak ingin mengikuti arus sekitarnya yang membuka perguruan bela diri dan menarik murid sebanyak2nya. Tapi dalam satu kesempatan kita bakal menyaksikan bagaimana Ip man dengan ke-cool-an sifat dan jurus2nya berhasil meredam kesombongan seorang juru bela diri lokal yang penasaran ingin merasakan sendiri sampai dimanakah kecanggihan ilmu yang dimilikinya.
Kemudian kita diajak untuk maju ke beberapa tahun kemudian dalam kehidupan Ip Man dimana Foshan telah jatuh kedalam penindasan dan kolonialisme bangsa Jepang yang waktu itu telah berhasil menjajah sebagian besar daerah di China. Penduduk hidup dalam kemiskinan, tidak terkecuali Ip Man, dia terpaksa melakukan berbagai pekerjaan kasar demi menghidupi keluarganya. Sementara itu, seorang jendral Jepang bernama Miura demi kesenangannya belaka telah membentuk sebuah ajang pertandingan yang akan mengadu para ahli bela diri China dengan teman2 Jepang-nya. Ip Man pun mulai terusik ketika salah satu teman dekatnya, Lam, menghilang ketika menjadi sukarelawan dalam ajang ini. Akhirnya setelah menyaksikan sendiri bagaimana para teman2 sebangsanya diinjak2 martabat dan dikalahkan oleh para Jepang di arena pertandingan itu, Ip Man pun merasa perlu untuk membela dan mempertahankan kehormatan bangsanya dengan melawan para penjajah itu. Terkesan oleh kebolehan Ip Man yang berhasil menjatuhkan 10 petarungnya dalam satu pertandingan, jendral Miura menarik sang tokoh untuk mengikuti pertandingan besar yang ikut mempertaruhkan martabat bangsa China yang tertindas melawan agresi Jepang yang menekan mereka selama ini.



Narasi yang baik dalam sebuah penceritaan biopik adalah sesuatu yang mutlak, dan ini tentunya sangat disadari oleh sang sineas, Wilson Yip, yang ternyata masih bermarga sama dengan sang tokoh cerita. Kita dibawa mengikuti sebuah alur perjalanan kehidupan sang ahli dari awal karirnya hingga kesempatannya untuk meraih nama besar yang dibarengi oleh perjalanan bangsa China waktu itu yang berawal dari kedamaian hingga menjadi porak poranda karena perang dan agresi bangsa Jepang. Keseimbangan penuturan cerita disini sangat terasa, dimulai dengan titik start yang baik dan diakhiri dengan ending yang kuat.
Tata sinematografi yang disajikan pun tak kalah memikat, berbagai setting kuno pada waktu itu ditampilkan dengan sangat detil dan menakjubkan.
Tata koreografi yang diarahkan oleh juga salah satu bintang laga terkenal Samo Hung tentunya tidak perlu dijelaskan lebih panjang lebar lagi, disinilah salah satu letak kekuatan film ini dan kamu harus menyaksikannya sendiri untuk membuktikannya.
Para aktor pendukung lain yang menemani Donnie Yen membangun pengkarakteran film ini juga tampil baik dan masing2 juga cukup memegang peranan penting dalam pengarahan alur cerita sehingga lebih menarik. (JC)

Poin keseluruhan: **** dari ***** (Luar biasa dan sangat sayang untuk dilewatkan!)


Quarantine: Horor Super Tegang dan Super Goyang

quarantine_posterSemakin mengeringnya ide ide segar Hollywood dalam menciptakan sebuah karya film, terutama di divisi horror mengakibatkan para produser pusat perfilman terbesar di dunia ini sibuk melanglang buana mencari sumber2 baru dari berbagai belahan dunia. Setelah horror Asia dirasa sudah tidak begitu diminati pasar mereka lagi, sekarang saatnya buat mereka untuk melirik inovasi2 milik para sineas Eropa. Salah satu hasil contekan Hollywood yang baru saja beredar dan sebentar lagi juga bakal masuk ke jaringan Cineplex 21 adalah “Quarantine,” film horror berbasis handycam yang merupakan jiplakan mentah2 dari film asal Spanyol berjudul “[REC]” yang bisa terbilang juga masih produk yang baru saja beredar, waktu rilis versi original dan remake nya hanya berselang satu tahunan saja. Walaupun para sineas asli film ini kurang begitu menyetujui hasil karya mereka dirilis ulang dalam bentuk remake di negara paman Sam itu tapi mereka juga tidak bisa berbuat banyak karena pihak produser yang telah tergoda oleh iming iming dollar Amerika rela melepaskan hak cipta hasil karya anak bangsa mereka sendiri. Kapan yah para cukong film Hollywood ini melirik karya Indonesia untuk ikutan di-remake disana??
Kalo mau dibilang segar juga sebenarnya ide dari film “[REC]” ini sendiri bisa dibilang tidak terlalu segar juga, karena pemakaian handycam alias kamera genggam sebagai sarana penceritaan sebuah film telah dimulai dari film produksi Hollywood sendiri yaitu “Blair Witch Project” yang kemudian diikuti oleh film monster “Cloverfield.” Lantas kenapa mereka masih menganggap film satu ini penting dan masih bisa menarik penonton bila dibuat versi remakenya? Mungkin karena gebrakan film aslinya itu sendiri yang oleh kepiawaian para sineasnya berhasil menciptakan film yang penuh dengan ketegangan dan menjadi pembicaraan khalayak ramai.

Ceritanya dimulai ketika seorang reporter televisi bernama Angelia Vidal (Jennifer Carpenter) bersama dengan kameramennya meliput kegiatan para petugas pemadam kebakaran dimalam hari untuk sebuah acara reality show. Pada mulanya segalanya berjalan lancer dan Angelia pun tidak sabar menantikan kapan alarm panggilan kebakaran berbunyi, sehingga dia bisa meliput kegiatan para petugas ini diluar markas mereka. Akhirnya harapan Angelia terwujud, panggilan gawat darurat datang dari sebuah apartemen dan langsung saja bersama beberapa petugas, Angelia dan kameramennya meluncur ke tempat kejadian. Sesampainya disana, keadaan tampak sudah cukup lumayan ramai, karena beberapa petugas dari kepolisian juga telah sampai ke lokasi. Sebenarnya apa yang terjadi di apartemen ini? Menurut para penghuni apartemen yang melaporkan kejadian, ada seorang wanita setengah baya yang mengamuk dan menyerang tetangganya dengan cara yang cukup sadis. Mereka pun segera naik ke lantai dimana si ibu ini tinggal, tapi setibanya di kamar sang penghuni, giliran salah satu petugas pemadam kebakaran yang jadi korban amukan si wanita. Panik tak terkendali melihat kejadian yang sangat menyeramkan ini, Angelia dan temannya berusaha tetap meliput peristiwa itu lewat kamera mereka. Ketika keadaan semakin berbahaya, dan ditemukan fakta kalau bukan cuma wanita itu saja yang menunjukkan gelagat aneh seperti binatang liar tapi juga beberapa penghuni apartemen lainnya. Mereka berusaha keluar dari tempat itu, tapi ternyata petugas kepolisian telah mengambil keputusan untuk mengkarantina apartemen ini yang berarti semua orang yang telah berada didalamnya tidak diperbolehkan untuk keluar. Gedung apartemen itu disegel dari luar dan dinyatakan tidak boleh satu orang pun berhak masuk dan keluar dari gedung hingga datang tim penyelidik khusus yang akan memeriksa keadaan dalam apartemen yang diperkirakan telah tersebar satu jenis virus yang mengjangkiti setiap penghuninya begitu cepat hingga membuat mereka berubah bak zombie haus darah. Dari sini dimulailah malam penuh mimpi buruk dan tragedi bagi Angelia, detik demi detik penuh dengan ancaman yang tidak terduga, mereka harus bersiap menghadapi setiap serangan dari salah satu penghuni yang telah terinfeksi dari setiap sudut ruangan.

Lewat kamera sang kameramen inilah setiap adegan dalam film ini akan diceritakan, jadi kita bak menonton sebuah film dokumenter live yang minus musik menegangkan dan tentunya dengan tampilan yang sama sekali tidak stabil alias goyang goyang sepanjang pertunjukan. Jadi bagi yang cepat mabok atau pusing2, dianjurkan sekali untuk tidak coba2 menonton film ini atau kamu bakalan sakit kepala bahkan mual2 ketika keluar dari studio. Sisi bagusnya adalah efek ketegangan yang benar2 terasa dan nyata, jadi siap2 juga terkejut dan terkaget2 karena kemunculan adegan horrornyapun benar2 tidak terduga dan siap menggedor jantung anda setiap saat. Akting para pemainnya juga sangat terlihat natural seakan mereka memang mengalami kejadian sesungguhnya, satu kritikan saja buat Jennifer Carpenter yang memerankan sosok Angelia, dia terlihat terlalu over histeris, tidak seperti pemeran Angelia dalam versi Spanyol yang justru mampu tampil lebih natural.

So, buat yang suka film penuh ketegangan dan pingin menyaksikan sensasi baru dari sebuah film horror yang bikin kepala keleyengan dikit, film “Quarantine” ini pantas disaksikan di bioskop2 terdekat anda. (JC)

GALERI FOTO


Bio One, si Anak Ajaib ?

poster_anak_ajaib
Menjelang liburan semester kali ini, anak – anak Indonesia akan disuguhkan aneka judul film , seperti Bolt si anjing super. Dari Indonesia tidak kalah ketinggalan untuk meluncurkan film anak – anak. Anak Ajaib adalah judul film yang mewakili Indonesia dari deretan film – film asing.

Anak Ajaib berkisahkan mengenai Rizky (Bio-One), seorang bocah berusia 10 tahun yang awalnya menjalani hidup seperti anak biasa dan dipandang sebagai seorang pecundang yang sering dikerjai oleh teman – teman sekolahnya. Pada suatu hari tanpa ia sadari, ia dianugerahi beberapa kelebihan, antara lain membekukan waktu, melihat masa depan dan juga masa lalu. Kekuatan tersebut ia dapat karena suatu ketika pada saat dilaboraturium ketika ia salah mencampur ramuan, tiba-tiba ia membantin untuk berhenti dan semuanya tiba-tiba freeze seketika, tapi Rizky merasa itu hanya kebetulan.

Pak Muktar kepala sekolah tersebut kebetulan mengundang salah satu pakar ilmuwan terkenal Prof.Adnan untuk menjadi salah satu pembicara di sekolahnya. Disini Prof.Adnan berbicara tentang six sense (indera keenam),mukzijat yang diberikan oleh Tuhan. Setelah mendengar penjelasan dari Prof. Adnan, Rizky merasa bahwa ia mempunyai kelebihan itu. Pada saat Prof.Adnan menjelaskan mengenai six sense, tengkorak kepala dinasaurus yang berada diruangan itu lepas dan akan menimpal kepala Prof.Adnan. Untunglah Rizky dengan kekuatannya menghentikan waktu dan menolong Prof.Adnan. Prof.Adnan merasakan kejanggalan tersebut dan merasa jika disekolah itu ada seorang murid yang punya kelebihan seperti yang ia bicarakan tapi Pak Muktar tidak mempercayainya.
Selain menggunakan kelebihannya untuk menolong orang lain, Rizky juga mengunakannya untuk berbuat jail, terutama terhadap Amanda temannya yang suka menjaili Rizky. Oleh Prof. Adnan Rizky dinasehati untuk menggunakan kekuatannya untuk kebaikan.
Selain bisa menghentikan waktu, Rizky juga bisa melihat masa depan lewat mimpinya. Pada suatu hari ia bermimpi berada di hutan belantara bertemu dengan sekelompok perampok yang ingin membunuh Amanda. Petualangan Seru pun dimulai , karena ternyata mimpi Rizky menjadi kenyataan. Bagaimanakah cara Rizky menolong Amanda ? Dan bagaimana Ia menyelematkan dirinya dari seseorang yang mengincar kekuatannya ?.
Film ini dibintangi trio cilik Bio-One (sebagai Rizky), Vanessa Hinkel (sebagai Amanda), dan Keisha Ratuliu (sebagai Vika). Di luar itu tampak pula barisan pemain seperti El Manik, Aimee Juliette, Ray Sahetapy, Ferry Salim, Ira Wibowo, Iszur Muchtar, Eddi Brokoli, Uli Auliani dan Chintami Atmanegara. Tidak hanya pemain – pemainnya yang terkenal tetapi penulisnya juga terkenal. Iya, Hilman Hariwijaya yang menulis ceritanya. Beliau dikenal sebagai penulis novel Lupus. Jadi jalan ceriatanya pasti seru.

Film karya sutradara Tjandra Warasto akan semakin enak terlihat karena manggunakan teknologi visual effect yang belum pernah dilakukan di Indonesia.

”Orang-orang kita sebenarnya menguasai teknik-teknik teknologi seperti yang digunakan dalam film asing, namun selama ini belum diketahui. Dengan teknik itu film ini pasti akan renyah,” kata Tjandra..
Sambutan hangat juga dikemukakan Ira Wibowo. ”Senang sekali bisa terlibat dalam film yang betul-betul ditujukan untuk anak. Mereka akan merasa dekat karena, melihat film yang menggambarkan dunia mereka.”
Hal yang sama diungkapkan Ray Sahetapi. Menurutnya, materi cerita yang unik ditambah penggunaaan banyak efek membuat, film semakin menarik.(bf:ix)

Jenis Film :
Adventure

Produser :
Hilman Hariwijaya, Mashal Kishore

Pemain :
Bio-One
El Manik
Vanessa Hinkel
Keisha Ratuliu
Aimee Juliete
Ray Sahetapy
Leilas Ari

Sutradara :
Tjandra Warasto

Penulis :
Hilman Hariwijaya

Siaga Film: The Day The Earth Stood Still

the_day_the_earth_stood_still
Dalam “The Day The Earth Stood Still,” sebuah rekayasa kontemporer dari film sci-fi klasik tahun 1951 dengan judul yang sama, seorang ilmuwan terkenal bernama Dr. Helen Benson (Jennifer Connelly) harus berhadapan dengan seorang Alien dalam perwujudan manusia bernama Klaatu (Keanu Reeves), yang berkelana jauh dari planetnya menuju bumi untuk membawa kabar dan peringatan tentang krisis global yang sedang mengancam umat manusia.
Apakah tema film yang akan segera dirilis ini punya beberapa kemiripan yang menyentil krisis ekonomi yang sedang melanda dunia, terutama Amerika saat ini? Yang pasti dalam film ini bukan hanya sekedar krisis di bidang keuangan tadi yang mampu membawa bencana besar bagi manusia, tapi juga krisis keseimbangan alam dan juga moral para umat manusia itu sendiri.
Ketika sebuah kekuatan federal yang berada diluar kontrol Helen memperlakukan sang makhluk asing layaknya musuh dan juga menolak permintaannya untuk menyampaikan pesan itu kepada pemimpin negara, Helen dan anak angkatnya Jacob (Jaden Smith) kemudian mulai menyadari kenyataan2 mengejutkan dibalik pernyataan Klaatu bahwa dia adalah “sahabat bumi.”
Sementara pemerintah dan para ilmuwan berlomba berusaha memecahkan misteri dibalik kehadiran Klaatu, Helen harus menemukan cara untuk meyakinkan semua orang bahwa benar2 ada sesuatu yang telah dikirimkan dari luar sana untuk membasmi segala kehidupan di bumi, walaupun mungkin itu semua sudah terlambat.the_day_the_earth_stood_still_image_1Tidak dapat dipungkiri, kalau manusia sudah lama sangat tertarik dengan kemungkinan kalau ada satu bentuk kehidupan lain di luar alam semesta sana. Dari sinilah mengapa berbagai karya science fiction tercipta dan film tidak hanya dibuat sebagai hiburan semata, tapi juga sebagai wadah dari pertanyaan2, harapan bahkan ketakutan akan kehidupan asing tersebut. Berbagai spekulasi telah turut mempengaruhi imajinasi dan pikiran kita, mengilhami berbagai penemuan teknologi2 baru untuk lebih mengekplorasi segala hal jauh di luar planet bumi ini, hingga benar2 ditemukan kenyataan bahwa sebenarnya kita tidak sendiri.

“The Day the Earth Stood Still” versi orisinal adalah sebuah revolusi pada zamannya, tidak hanya memberikan penjabaran baru tentang Alien, pesawat luar angkasa dan robot, tapi juga berbagai variasi nekad alegori2 yang familiar dengan kondisi pada masa itu yang sedang mulai dilanda oleh era perang dingin. Diproduksi sesudah perang dunia II atau awal perang dingin serta penggunaan bom atom, film tersebut untuk pertama kalinya merefleksikan dengan kuat sekali kekhawatiran kultural terkait dengan kekerasan, politik, dan kemungkinan kehancuran global. Satu lagi yang menarik dari filmya yaitu kisahnya yang diceritakan dari sudut pandang Alien, yaitu Klaatu. Mungkin telah begitu banyak kita menyaksikan sebuah kisah tentang Alien, tapi jarang sekali kan kita menontonnya justru dari sudut pandang si makhluk asing ini.the_day_the_earth_stood_still_image_2Pemasangan aktor Keanu Reeves sendiri sebagai sosok Klaatu dalam film ini bisa dibilang sangat cocok, Keanu yang terkenal dengan sosok dingin dan aktingnya yang rada kaku itu diperkirakan akan benar2 menguasai dan mendalami sosok seorang Alien yang canggung dan super cool ini. Lewat film remake berbudget besar dan penuh permainan spesial efek kelas tinggi ini juga diharapkan dapat membawanya kembali kepada popularitas seorang aktor kaliber Hollywood setelah film2 nya paska trilogy “Matrix” kurang begitu sukses di pasaran.

Apakah film ini nantinya akan benar benar cocok menjadi tontonan di tengah resesi yang sedang melanda berbagai negara di bumi ini? Setidaknya mampu membawa berbagai pesan agar kita sadar untuk lebih menjaga bumi ini demi kelangsungan hidup anak cucu kita di masa mendatang.(JC)

GALERI FILM:

VIEW FULL GALLERY

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme