Konfusius : Pelajari Masa Lalu untuk Menentukan Masa Depan

confuciusposter

Konfusius atau dikenal juga dengan nama Kong Hu Cu lahir pada sekitar tahun 551 SM , era yang hampir sama dengan Buddha Gautama dan filsuf terkenal Yunani Socrates. Konfusius adalah salah salah satu orang yang paling penting dalam sejarah filsafat Cina. Dia adalah guru besar, filsuf, pendidik, dan pendiri teori – teori dan prinsip – prinsip Konfusianisme yang tidak hanya memperngaruhi bagaimana pemerintah Cina menjalankan roda pemerintahan selama 2000 tahun lebih, tetapi juga mempengaruhi pemikiran dan kehidupan masyarakat Korea, Jepang, dan Vietnam. Gaya ajaran Konfusius lebih informal dengan percakapan daripada kelas – kelas formal. Secara kasar mencakup bidang seni, filsafat dan upacara, termasuk pandangan-Nya mengenai reformasi bentuk pemerintahan ideal untuk kembali ke zaman dahulu. Meskipun ajarannya dilarang dimasa Mao Zedong, yang selama Revolusi Kebudayaan mengawasi penghancuran rumah keluarganya, tetapi Konfusius akhirnya diakui oleh pemerintah Cina dengan dibuatnya film yang berdana besar ini. Chow Yun – Fat membintangi film ini dengan bayar yang tinggi. Menurut Hu Mei sang sutradara, itu adalah bayaran yang layak bagi Chow. Film ini dibuat untuk menandai 60 tahun berdirinya Republik Rakyat Cina dan ulangtahun Konfusius ke- 2560 tahun.

Chow Yun-Fat, sekarang sudah berumur 50-an adalah legenda perfilman Hong Kong untuk film – film action. Sangat terkenal dengan peran gangster Hong Kong dengan oktan tinggi karya John Woo seperti “Hard Boiled” and “A Better Tomorrow”, peraih Oscar “ Crouching Tiger, Hidden Dragon” karya Ang Lee. Kita juga mengenalnya dengan aksinya sebagai dewa judi. Seperti teman – temannya, Jackie Chan dan Jet Li, ia memilih peran yang lebih dramatis ketika berusia tua. Selain itu, setelah bermain di film yang kurang bagus seperti “ Dragonball Evolution”, ini peluang untuk melihat aktor yang bagus dalam film yang terhormat sekali lagi. Dua tahun lalu, ketika Hu Mei menawarkan rancangan naskah film Konfusius, Chow Yun-Fat menolaknya, karena karakter Konfusius masih terlalu muda. Dia menyatakan iya pada saat skrip direvisi dan Konfusius dibuat lebih tua.



Namun, tantangan bermain sebagai Konfusius seperti mengambil peran Sokrates atau Musa. Untuk orang banyak, Konfusius adalah orang suci, orang besar, gagasan mengenai sosok yang dihormati dan beberapa aspek penggambaran apapun,orang – orang pasti akan tersinggung. Dengan demikian, setelah proyek film ini diumumkan, reaksi di Cina bermacam – macam. Ketika film ini dibuat dalam bahasa Mandarin, banyak orang yang mengungkapkan kekhawatiran karena Chow adalah penduduk asli Hong Kong yang berbahasa kanton, diperlukan keterampilan berbahasa mandarin untuk menggambarkan filsuf yang dihormati. Kekhawatiran lainnya, Chow adalah seorang veteran bintang aksi, akan mengubah Konfusius menjadi seorang “ pahlawan kung – fu “. Kekhawatiran semacam ini diperburuk setelah bintang asli Cina Pu Cunxin mengkritik skrip Hu Mei sebagai skrip yang mengandung tindakan yang tidak pantas dan romantis untuk sebuah film Konfusius yang didasarkan pada kehidupannya. Hu Mei membalas pernyataan Pu, ia menyatakan apa yang Pu baca adalah sangat berbeda dengan yang diberikan kepada Chow Yun-Fat. Selama dua tahun mereka telah mengembangkan rancangan akhir. Rancangan akhirnya telah disetujui oleh beberapa sejarahwan dan setiap cerita didalamnya didukung oleh catatan sejarah. Hu mengklaim Konfusius tahu cara mengemudikan gerobak, cara memanah, bahkan pernah beberapa memimpin perang. Beberapa buku sejarah menggambarkan Konfusius sebagai orang besar yang “ cukup kuat untuk melawan banteng”. Sejauh ini, plot dan tata gambar yang ditampilkan dalam foto dan video preview untuk film ini terlihat cantik. Mungkin malah bisa mengantarkan Chow kembali menjadi sorotan. Rumornya, film ini mencerminkan delapan peristiwa – peristiwa sejarah dalam kehidupan Konfusius dan filmnya akan dibagi menjadi dua episode.

Film ini disutradarai oleh Hu Mei yang sebelumnya membuat “Army Nurse”, “Far from War”, and “For All Eternity. Dia adalah salah satu sutradara wanita Cina yang paling terkenal dan kebanggaan sekolah film Cina, dan seangkatan dengan sutradara terkenal seperti Chen Kaige dan Tian Zhuangzhuang. Bagi Hu Mei, film ini memiliki sejarah baginya karena ayahnya seorang konduktor orkestra tentara yang pernah dipenjara oleh Tentara Merah, sedangkan kakeknya meninggal dalam tahanan. Film ini dibintangi juga oleh aktor kawakan Jiao Huang sebagai Laozi atau Lao Tzu, seorang filsuf Cina dan pendiri Taoisme yang memberikan nasihat kepada Konfusius tentang sejarah dan seni, dan Zhou Xun sebagai Nan Zi,seorang selir dari Kerajan Wei.

Konfusius terlahir dengan nama Kong Qiu (Chow Yun Fat) di kerajaan yang dipimpin dinasti Lu. Ia adalah putra kedua dari keluarga bangsawan kecil yang jatuh dari kekuasan. Konfusius adalah anak yatim dan dibesarkan dalam kemiskinan. Ia adalah seorang “kutu buku”, ia belajar sendiri, akhirnya menjadi guru privat anak – anak bangsawan. Konfusius bukan hanya seorang guru namun juga menjadi penasihat Jenderal Ji (Chen Jian Bin) meski akhirnya politik juga yang membuat filsuf agung ini meninggalkan kerajaan dan memilih berkelana dari kota ke kota.


Konfusius sempat menikahi Qi Quan (Zhang Kai Li) dan keduanya dianugerahi dua orang anak: Kong Rao (Chen Rui) dan Kong Li (Qiao Zhen Yu). Awalnya kehidupan Konfusius terlihat mapan namun saat Jenderal Ji melihat visi Konfusius sebagai sebuah ancaman buat kelangsungan kerajaan Lu, Konfusius lantas memutuskan untuk meninggalkan kerajaan dan berkelana untuk menekuni ilmu yang ia pelajari. Ia juga merasa tertekan oleh pembagian Cina yang menjadi kompetitif dan sering kali negara – negara berperang. Seperti banyak pemikir dizamanya, Konfusius mencurahkan banyak waktu untuk merenungkan cara – cara untuk memulihkan ketertiban dunia yang kacau di mana ia tinggal. Selama satu dekade, ketika ia berusia 55 tahun, Konfusius berkenala ke negara tetangga berusaha untuk menyakinkan para penguasa.

Dalam perjalanannya, Konfusius banyak menghadapi tantangan. Banyak orang yang tak bisa menerima pandangan hidup Konfusius dan penolakan selalu menjadi bagian dari perjalanan panjang Konfusius. Dalam perjalanan ini pula Kong bertemu Lao Zi (Jiao Huang) dan belajar banyak dari filsuf ini. Konfusius lantas mengabdikan sembilan tahun terakhirnya untuk mengembangkan paham Konfusianisme. Konfusius berhasil mengumpulkan sejumlah besar murid yang mengabdikan diri pada aliran pemikirannya. Meskipun telah digambarkan sebagai sebuah agama. Konfusianisme lebih merupakan filsafat sosial dan politik didasarkan pada humanisme, rasionalitas, pendidikan, dan berbudi luhur.


Konfusius telah menikmati hasil rehabilitasi radikal di Cina dlam beberapa tahun terakhir setelah difitnah selama pemerintahan Mao, ketika filsafat harmoni dan menghormati hierarki bertentangan dengan ideology Maxis. Sekarang ajaran – ajaranya popular lagi. Sebuah buku klasik karya Konfusius baru – baru ini menjadi sastra yang hit dan kutipan Konfusianisme membentuk bagian yang penting dari mewahnya upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2008. pemerintah Cina berinvestasi juga dalam Institut Konfusius di luar negeri untuk mempromosikan budaya Cina. Bahkan para narapidana dilaporkan diajari filsafat Konfusius.

Kong Demao 93 tahun, keturunan Konfusius dan terkenal dengan kaligrafi, telah memberikan persetujuan kepada Chow Yun-Fat untuk memerankan nenek moyangnya. “Konfusius (versi Chow Yun-Fat) adalah meyakinkan dan settingnya sesuai dengan sejarah,” katanya. “ Saya pikir ini akan menjadi film yang bagus untuk mempromosikan pikiran Konfusius ke seluruh dunia”.

sumber : Movie Cafe



1 Response to "Konfusius : Pelajari Masa Lalu untuk Menentukan Masa Depan"

  1. Anonim says:

    Cerita di Film Konfusius ini sangat memberikan motivasi yang baik untuk membangun kehidupan baik pribadi, keluarga dan masyarakat dan dunia.

Posting Komentar

SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme