The Lost Bladesman : Perjalanan Aksi dan Cinta Sang Jenderal

The Lost Bladesman

Guan Yu, salah satu pahlawan yang paling dihargai dan jenderal dalam sejarah Tiongkok, hidup dari sekitar 160 -220 SM ditahun-tahun terakhir dari dinasti Han di Cina timur. Dengan keterampilan pertempuran yang mantap, keberanian, kesetiaan dan kebenaran, ia bahkan menjadi dewa yang disembah dalam Buddhisme, Taoisme dan Konfusianisme. julukan-Nya meliputi Prince, Duke, Marquis dan akhirnya gelar anumerta "Saintly Emperor Guan the Great God who Subdues Demons of the Three Worlds and Whose Awe Spreads Far and Moves Heaven”. Julukan ini kemudian disingkat menjadi "Dewa Perang" dan didaerah Hong Kong dan Cina, patung Guan Yu bisa ditemukan di kantor polisi dan tempat-tempat pertemuan anggota triad, karena Guan Yu mencermikan nilai-nilai yang teladan sehingga masyarakat kelas atas hingga dunia hitam memuja-Nya . Ditahun ini, sedikit cerita kehidupan Jenderal Guan Yu kembali dibawa ke layar lebar lewat skenario duo penulis/ sutradara , Alan Mak dan Felix Chong yang script pertama mereka adalah thriller kejahatan ikonik, "Infernal Affairs" satu dekade yang lalu. Dan sebagai salah satu karakter populer dari "Sam Kok", Guan Yu sebelumnya bisa terlihat difilm John Woo "Red Cliff" tapi dia kurang “tampil” dalam film itu. Jadi, "The Lost Bladesman" adalah waktu bagi karakter Guan Yu untuk “tampil” lebih bersinar terutama dengan juara kelas berat industri film saat ini, Donnie Yen , yang berperan sebagai “Sang Jenderal” sekaligus “Jenderal” penata aksi. Diadaptasi secara bebas dari cerita "Guan Yu Melewati Lima Perbatasan Dan Membunuh Enam Jenderal" dinovel sejarah karya Guanzhong Luo "Sam Kok", film ini melihat,kehidupan keberanian dan kesetian Guan dari perspektif Cao Cao ( Jiang Wen ). Dimana satu sisi, Cao takut dengan keberanian dan ketenaran Guan. Tapi ia juga mengagumi-Nya karena Guan adalah pribadi yang bisa mengerti dirinya. Mak dan Chong mencoba untuk menyajikan Guan sebagai karakter yang sangat berbeda dan jauh lebih manusiawi di film ini. Guan juga memiliki cinta tersembunyi dan asmara yang tak terkatakan untuk Qi Lan (Betty Sun), istri dari Liu Bei yang bersumpah saudara dengan_Nya. Pahlawan adalah juga seorang manusia biasa dengan emosi yang benar, kelemahan dan hubungan romantis dengan wanita.
Kombinasi bakat dan kisah sejarah popular membuat film ini salah satu daya tarik terbesar dari film China tahun ini, tapi film ini juga sangat ambisius, sama seperti film John Woo "Red Cliff" , dimana keambisiusan itu malah membatasi emosi dan kejelasan cerita . Untuk sisi bagusnya, masing-masing adegan aksi ditangani dalam gaya yang berbeda, misalnya yang satu terjadi di koridor yang sempit dan melengkung, satu lagi di balik pintu tertutup, dan klimaks di hutan berkabut.

Tetapi mereka yang mangharapkan kemunculan pertarungan “hand to hand combat” ala Ip Man mungkin agak sedikti kecewa karena semua koreografi adegan laga hanya melibatkan berbagai senjata termasuk tombak Guan (sebuah senjata yang memang dinamai menurut nama Guan Yu).Yen juga memberikan akting yang baik sebagai Sang Jenderal Besar dan juga menampilkan beberapa karakteristik Guan Yu yang dikenal orang, seperti saat dia memainkan senjata-Nya dan cara dia mengelus – elus jenggot-Nya. Gerakan kungfu-nya pun cepat, cerdik dan menarik untuk dinonton tetapi beberapa orang yang pernah membaca / mendengarkan cerita Guan Yu akan merasa aneh karena karekter aslinya memiliki badan tinggi besar sementara di film, Yen bisa dibilang versi mininya.


Akting yang paling menonjol dalam film ini adalah dari aktor Cina Jiang Wen (Let the Bullets Fly), yang menggambarkan Cao sebagai pahlawan ambisius yang lebih baik dibandingkan citra aslinya di film – film sebelumnya yang lebih sering negatif, yang culas dan dibenci oleh orang baik. Tapi penggambaran Jiang Wen, Cao Cao adalah orang yang cerdas, pekerja keras dan kadang-kadang bisa menyenangkan. Kekaguman-Nya pada Guan Yu secara eksplisit ditampilkan, dan Jiang Wen juga yang memberikan sebagian besar dialog – dialog cerdas sepanjang film.

Tetapi diending cerita, terdapat kesalahan memberikan terlalu banyak twist, yang malah membuat cerita menjadi sedikit membingungkan. Dibutuhkan beberapa pemikiran ulang untuk mencernah apa yang sebenarnya terjadi, yang melemahkan pesan film secara keseluruhan.

1 Response to "The Lost Bladesman : Perjalanan Aksi dan Cinta Sang Jenderal"

  1. kayanya seru ceritanya. Minta posternya yah

Posting Komentar

SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme