Comment : Film Hollywood Menghilang
Selasa, 22 Februari 2011
Selasa, Februari 22, 2011
,
3 Comments
Label: Comment , Hollywood , Indonesia
Label: Comment , Hollywood , Indonesia
Jangan kaget bila nanti berkunjung ke bioskop kesayangan Anda tidak menemukan lagi deretan film-film produksi industri film dunia Hollywood.
Ya, karena mulai 17 Februari lalu, Hollywood tidak lagi mengirimkan produksi filmnya ke Indonesia. Keputusan ini diambil setelah pemerintah Indonesia mulai membebankan bea masuk atas hak distribusi film impor sebesar 23,75 persen atas nilai barang.
Film yang sudah terlanjur diputar akan segera ditarik dari peredaran. Ini terlihat dalam situs 21.cineplex.com, dimana jadwal film yang akan datang berisikan judul film-film Indonesia.
Melihat daftar film-film Indonesia yang didominasi film horor dan percintaan minim edukasi, berbagai ungkapan kekecewaan pun dilontarkan para pecinta film di jejaring sosial. Mereka menilai kualitas film Indonesia masih rendah.
Disatu sisi ini,adalah supaya film nasional bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tapi disisi yang lain kasih para perkerja di gedung bioskop, mereka bisa aja kehilangan pekerjaan. Saya setuju dengan Mira Lesmana lewat akun Twitter - nya yang menyatakan :
1.Kita harus sadar bahwa mendapatkan akses menonton film lokal maupun asing adalah hak masyarakat yg harus dijaga & dipertahankan.
2. Pajak film tidak hanya dibebankan kepada film asing, film Indonesia juga menderita karena tekanan pajak yg berat. Hanya saja...
3. Para pengedar film asing lebih kompak daripada pembuat film Indonesia. Mereka serempak memboikot perlakuan yg tidak adil ini..
Jika sudah begini, kita tunggu saja apakah pemerintah akan tetap memberlakukan pajak tersebut atau justru ini jadi motivasi bagi sineas film Indonesia untuk membuat film-film yang lebih berkualitas.
sumber : Liputan6.com,http://twitter.com/#!/MirLes
Ya, karena mulai 17 Februari lalu, Hollywood tidak lagi mengirimkan produksi filmnya ke Indonesia. Keputusan ini diambil setelah pemerintah Indonesia mulai membebankan bea masuk atas hak distribusi film impor sebesar 23,75 persen atas nilai barang.
Film yang sudah terlanjur diputar akan segera ditarik dari peredaran. Ini terlihat dalam situs 21.cineplex.com, dimana jadwal film yang akan datang berisikan judul film-film Indonesia.
Melihat daftar film-film Indonesia yang didominasi film horor dan percintaan minim edukasi, berbagai ungkapan kekecewaan pun dilontarkan para pecinta film di jejaring sosial. Mereka menilai kualitas film Indonesia masih rendah.
Disatu sisi ini,adalah supaya film nasional bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tapi disisi yang lain kasih para perkerja di gedung bioskop, mereka bisa aja kehilangan pekerjaan. Saya setuju dengan Mira Lesmana lewat akun Twitter - nya yang menyatakan :
1.Kita harus sadar bahwa mendapatkan akses menonton film lokal maupun asing adalah hak masyarakat yg harus dijaga & dipertahankan.
2. Pajak film tidak hanya dibebankan kepada film asing, film Indonesia juga menderita karena tekanan pajak yg berat. Hanya saja...
3. Para pengedar film asing lebih kompak daripada pembuat film Indonesia. Mereka serempak memboikot perlakuan yg tidak adil ini..
Jika sudah begini, kita tunggu saja apakah pemerintah akan tetap memberlakukan pajak tersebut atau justru ini jadi motivasi bagi sineas film Indonesia untuk membuat film-film yang lebih berkualitas.
sumber : Liputan6.com,http://twitter.com/#!/MirLes
What a disappointing news for you guys! I hope everything will be okay and they soon will reach a good agreement.
I hope too. Thank Jaccstev