Dawai 2 Asmara: Film Pertama Sang Pangeran Dangdut

dawai2asmara

Setelah mengikuti jejak Sang Ayah sebagai penyanyi dangdut, Ridho Rhoma kembali mengikuti jejak Sang Ayah ke jalur layar lebar. Seperti kita tahu, dahulu Rhoma Irama, sukses juga bermain layar lebar. Lewat rumah produksi Rumah Kreatif 23 Film, Ridho Rhoma bermain film layar lebar yang berjudul “Dawai 2 Asmara”.

“Dawai 2 Asmara” merupakan film percintaan antara Ridho, Thufa, Delon, Haura.Ridho, yang sedang menuntut ilmu di negeri seberang, dipanggil pulang oleh ayahnya, Rhoma Irama, untuk melanjutkan perjuangannya: memberi “nuansa baru” pada musik asli Indonesia, yaitu Musik Dangdut. Tidak dipungkiri, Musik Dangdut selama ini memang terkenal ‘luwes’ menyerap berbagai unsur musik. Apakah usaha Ridho memberi nafas baru bagi Musik Dangdut akan berhasil?
dawai2asmara
Di sisi lain kehidupannya, Ridho dihadapkan pada sebuah pilihan asmara, memupuk kembali cintanya pada Thufa, teman semasa SMPnya atau menyemai benih-benih cinta baru dengan Haura, seorang siswi dari Australia, yang sedang meneliti Musik Dangdut di Indonesia.

Sementara itu, Thufa, sebelum bersua kembali dengan Ridho, menjalani kehidupan menantang seorang wanita muda berkarya dengan didampingi oleh seorang penyanyi muda berbakat, Delon sebagai teman dekatnya.

Dengan hadirnya kembali Ridho dalam hidupnya, Thufa pun merasa bimbang. Siapa yang akan ia pilih: Ridho, yang selalu menimbulkan getar-getar halus di hati atau Delon, yang selalu memberikan rasa aman ketika mendampinginya?

Di sudut lain kota Jakarta, seorang pengendara taksi, Bruto (Pepeng ‘Naif’), yang merupakan penggemar berat Rhoma Irama semenjak kecil, menaruh harapan agar dapat mewujudkan amanat sang ayah untuk mengundang Rhoma bernyanyi di kampung halamannya. Merasa bahwa impiannya tidak akan terwujud, rasa kagum dan hormat terhadap idolanya tersebut perlahan-lahan membuat Bruto menjadi obsesif. Ia bahkan berencana untuk melakukan hal buruk kepada Rhoma Irama jika impiannya tersebut gagal terwujud.
dawai2asmara
Bagaimana akhir drama kehidupan mereka?

Film layar lebar “Dawai 2 Asmara” disutradarai oleh Endri Pelita dan Asep Kusdinar serta dipimpin oleh produser Erna Pelita.

Sejumlah nama, seperti Gunung Nusa Pelita sebagai Director of Photography; Rahmat YP sebagai Editor; Herlin Lanang sebagai Art Director; Thoersi Argeswara sebagai Music Director dan Adityawan sebagai Sound Engineer turut mendukung dengan penuh dedikasi selama proses produksi film layar lebar ini.

Tiada film yang dibintangi oleh Rhoma Irama tanpa lagu dangdut di dalamnya.
Meskipun pemeran utama pria “Dawai 2 Asmara” adalah Ridho Rhoma, tetap saja, Rhoma Irama memainkan peran penting, termasuk menyiapkan beberapa lagu dangdut lama dengan aransemen baru maupun lagu dangdut yang diciptakan khusus untuk film ini. Lagu-lagu berirama dangdut akan dibawakan oleh Ridho Rhoma dan Sonet 2 Band.

Dawai 2 Asmara sepertinya berusaha untuk membawa para penontonnya ke masa-masa keemasan Rhoma Irama, yakni ketika dirinya membintangi banyak film berlatar belakang musik dangdut dan sukses dengan memasukkan unsur dakwah di dalam jalan ceritanya. Sayangnya, usaha untuk kembali ke masa-masa keemasan tersebut tidak diiringi dengan perkembangan yang sesuai dengan dunia perfilman Indonesia saat ini. Baik dari sisi naskah cerita hingga akting yang ditampilkan Dawai 2 Asmara sama sekali jauh dari kata memuaskan.

Tiga sudut pandang cerita yang ditampilkan di film ini sama sekali tidak terasa diperlukan karena film ini sebenarnya hanya berfokus pada kisah cinta segitiga antara Ridho-Thufa-Delon, sedangkan dua sudut pandang lain terkesan hanya sebagai tempelan belaka, khususnya cerita yang berasal dari sisi karakter Haura Sydney. Kisah cinta segitiga yang ditampilkan sendiri juga tidak memberikan hasil yang maksimal. Menampilkan terlalu banyak kisah klise, yang pada awalnya lumayan menghibur, namun lama-kelamaan terasa membosankan. Ini belum lagi ditambah dengan banyaknya dialog bernuansa cheesy serta plot hole yang terdapat di banyak bagian cerita dan membuat kisah cerita Dawai 2 Asmara semakin kurang dapat dinikmati.

Dalam sebuah wawancara, Rhoma Irama pernah mengungkapkan bahwa sebagai seorang aktor di setiap filmnya, ia hanya berakting sebagai dirinya sendiri. Dan hal itu sangat terlihat di Dawai 2 Asmara. Untungnya karakter Rhoma di film ini bukan merupakan karakter utama sehingga hal tersebut tidak terlalu mengganggu. Yang jelas mengganggu adalah kemampuan akting dari Ridho Rhoma, Cathy Sharon dan Delon Thamrin yang sering terlihat kikuk sekaligus kekurangan chemistry antara ketiganya padahal karakter mereka bertiga seringkali terlihat berada dalam satu adegan. Yang berpenampilan cukup memuaskan di film ini adalah Pepeng ‘Naif’ yang berperan sebagai Bruto. Tidak mengherankan memang, diantara karakter yang ada, karakter Bruto yang ia perankan merupakan karakter yang paling kompleks. Dan adalah sebuah keberhasilan ketika Pepeng berhasil mengeksekusi karakter tersebut dengan baik.

Sebagai sebuah film berlatar belakang dangdut, tentu saja beberapa adegan musikal ditampilkan di sepanjang film. Dan jangan salah, layaknya sebuah film Hindie, tampilan musikal Dawai 2 Asmara dikemas dengan sangat baik. Begitu baik, hingga terkadang penonton akan berharap bahwa keseluruhan film ini diisi dengan lagu-lagu dangdut yang catchy tersebut daripada suguhan kisah asmara yang terlalu membosankan tersebut. Sedikit mengingatkan akan film pemenang Academy Awards, Slumdog Millionaire (2008), di akhir film, Dawai 2 Asmara, juga menampilkan adegan musikal penutup yang cukup menghibur. Jika Slumdog Millionaire berlatar belakang di stasiun kereta api, maka adegan musikal penutup Dawai 2 Asmara berlatar belakang di sebuah bandar udara.
dawaiasmara
Dengan kondisi perfilman seperti sekarang ini, Rhoma tetap optimis film yang dibintangutamai anaknya itu, akan diterima masyarakat Indonesia. Baginya siapapun punya potensi sebagai bintang akting.

“Kenapa tidak? (sukses, red) Kemampuan akting itu dimiliki oleh semua orang. Cuma ketika kita butuh untuk ditampilkan, harus digali,” tegasnya.

“Film Ridho ini yang pertama. Kalau film ini sukses dan diterima masyarakat akan ada film Ridho yang kedua dan seterusnya. Makanya butuh konsentrasi yang besar. Dibutuhkan keseriusan untuk mencapai hasil semaksimal mungkin,” pungkasnya.

Sementara itu, Delon pun tidak mau ketinggalan, dengan menyumbangkan satu buah lagu pop baru.

Selain adegan klip lagu, film ini juga diisi dengan adegan tari di lapisan es maupun di jalan yang akan dibawakan oleh Ridho Rhoma beserta Cathy Sharon. Sepertinya film ini tidak hanya menggunakan populeritar Ridho dan Rhoma Irama, tetapi gosip yang dahulu pernah menerpa Ridho dan Cathy.
dawai2asamara
Adegan andalan dalam film ini adalah adegan penyekapan yang dilakukan oleh Bruto (Pepeng Naif) terhadap Haura; adegan persaingan antara Ridho dan Delon untuk memperebutkan cinta Thufa menjadikan film “Dawai 2 Asmara” sebagai tontonan menarik dan menegangkan.

Sangat disayangkan ketika mengetahui penampilan kembali Rhoma Irama, seorang aktor dan penyanyi dangdut legendaris Indonesia, harus melalui sebuah film yang lemah seperti Dawai 2 Asmara. Film ini sangat terasa lemah dari berbagai sisi filmisnya: naskah cerita yang dangkal namun berusaha dipanjangkan, dialog-dialog yang terdengar cukup konyol, inkonsistensi antar adegan yang sering terjadi hingga kemampuan akting para pemeran utamanya yang jauh dari kata memuaskan. Ironisnya, satu-satunya hal yang paling dapat dinikmati dari film berlatar belakang musik dangdut ini adalah sajian musikalnya yang beberapa kali ditampilkan di sepanjang film. Bukan sebuah karya yang patut untuk dibanggakan.Cukup menarik, untuk dilihat perkembangannya, sudah cukup lama kita tidak lihat film musikal dangdut.

Pemain :
Rhoma Irama
Ridho Rhoma
Cathy Sharon
Delon
Pepeng Naif

Sutradara : Endri Pelita & Asep Kusdinar

Penulis : Asep Kusdina

Jenis Film :Drama/musical

Produser :Erna Pelita

Produksi :Rumah Kreatif 23

Homepage : http://www.dawai2asmara.com/

sumber : http://www.dawai2asmara.com/blog/,http://www.flickmagazine.net/index.php?mact=News,cntnt01,detail,0&cntnt01articleid=1202&cntnt01origid=51&cntnt01returnid=59



0 Response to "Dawai 2 Asmara: Film Pertama Sang Pangeran Dangdut"

Posting Komentar

SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA... JANGAN RAGU RAGU DAN MALU MALU, KAMI SIAP MENAMPUNG UNEG UNEG ANDA TENTANG POSTINGAN MAUPUN TAMPILAN BLOG KAMI... SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI UCAPKAN THANK YOU SO MUCH..!

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme