Saat Bolt Menjadi Pahlawan Dunia Nyata


Bolt adalah anjing super yang luar biasa cepat, memiliki mata panas, kulit super, dan gonggongan super. Ia menggunakan kekuatan supernya untuk menyelamatkan dunia dan pemiliknya (Penny) dari serangan Dr. Calico. Tetapi ternyata Bolt adalah seekor anjing German Shepherd yang sepanjang hidupnya bekerja sebagai acara televisi sebagai pahlawan anjing. Saking seringnya berperan sebagai anjing super, Bolt sampai tidak menyadari bahwa semua itu sebenarnya hanyalah peran dalam film.Saat bintang pertunjukan TV tenar itu secara tidak sengaja terbawa ke New York City dan meninggalkan Hollywood, dia memulai petualangan terbesar yang belum pernah dilakukannya.Untungnya pada petualangannya Bolt tak sendirian. Dengan bantuan Mittens seekor kucing seekor kucing yang dibuang dan seekor hamster yang ingin sekali masuk TV bernama Rhino. Bolt kemudian menempuh jarak beribu mil untuk kembali pulang ke Hollywood bertemu dengan pemiliknya dan co – star Penny. Bolt akhirnya sadar bahwa tak perlu kekuatan super untuk menjadi pahlawan.

VIEW GALLERY

Seperti film animasi-animasi yang berkelas lainnya, pengisi suara karaker di 'Bolt' pastinya diisi oleh aktor-aktris papan atas. Tak tanggung-tanggung, bintang film 'Swordfish' John Travolta didaulat untuk mengisi karakter anjing berwarna putih itu. Sedangkan karakter Penny si pemilik anjing diperankan bintang film yang sedang naik daun Miley Cyrus, sedangkan Mitten kucing suaranya diisi oleh Susie Essman, dan hamster yang cabi Rhino diisi oleh suara Mark Walton.

Inti cerita anjing yang tersesat dan terpisah dari pemiliknya memang sudah sering kita lihat difilm – film produksi Disney yang lain, seperti Lassie, Snow Dogs, dan 101 Dalmations. Tapi gak mungkin Walt Disney memproduksi film yang biasa aja difilm ini alur cerita Bolt cukup variasi dan gambar – gambar yang yang disuguhkan lebih bagus daripada Toy Story, bahkan mereka menggunakan teknologi 3D, kalau gak percaya lihat gambarnya disini.

Kalau melihat film ini, kita terkadang seperti Bolt yang yang tidak tahu kenyataan yang sebenarnya, bahwa hidup itu kadang – kadang tidak seindah yang kita bayangkan. Kita juga terkadang hanya terbuai dan untuk menolong orang tidak diperlukan kekuatan super tapi tekad yang tulus untuk menolong. Bolt bukan hanya cocok untuk anak – anak tetapi juga cocok untuk dewasa. Pokok tonton aja deh film ini untuk mengambil pelajaran – pelajaran yang tersirat, sekaligus menhibur kita dengan kecanggihan efek gambar yang ada di BOLT. Bolt pasti siap mengonggong di Box Office.(bf:ixe)

Jenis Film :
Animation

Produser :
Clark Spencer, John Lasseter

Produksi :
Walt Disney Pictures

Pemain :
John Travolta as Bolt (voice)
Miley Cyrus as Penny (voice)
Susie Essman as Mittens (voice)
Mark Walton as Rhino (voice)
Malcolm McDowell as Dr. Calico (voice)
James Lipton as The Director (voice)
Greg Germann as The Agent (voice)
Diedrich Bader as Veteran Cat (voice)
Nick Swardson as Blake (voice)
J.P. Manoux as Tom (voice)
Dan Fogelman as Billy (voice)
Kari Wahlgren as Mindy (voice)
Chloe Moretz as Young Penny (voice)
Randy Savage as Thug (voice)
Ronn Moss as Dr. Forrester (voice)
Grey DeLisle as Penny's Mom (voice)
Sean Donnellan as Penny's TV Dad (voice)
Lino DiSalvo as Vinnie (voice)
Todd Cummings as Joey (voice)
Tim Mertens as Bobby (voice)
Kelly Hoover as Ester (voice)
Brian Stepanek as Martin (voice)
Jeff Bennett as Lloyd (voice)
Daran Norris as Louie (voice)
John Di Maggio as Saul (voice)

Oficial website : http://disney.go.com/disneypictures/bolt/

Tarzan Kembali Ke Macetnya Kota Jakarta

tarzan
Kalo di Hollywood saat ini, di tengah krisis ekonomi yang sedang melanda Amerika, krisis akan ide2 segar dalam dunia film juga memaksa hadirnya trend me-remake ide2 dari film lawas. Bagaimana dengan perfilman Indonesia? Apakah juga akan muncul trend remake seperti di Hollywood sana? Beberapa tahun yang lalu memang pernah muncul sebuah film remake berjudul “Badai Pasti Berlalu,” dan ditahun ini sepertinya juga ada sebuah film komedi yang idenya sedikit banyak bakal mencomot konsep dari film komedi lawasnya mendiang Benyamin S. yaitu “Tarzan Kota”. Tapi menurut produser dan sineas dibalik film baru ini sendiri, Film satu ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan film terdahulu tersebut. Konsep film ini adalah komedi untuk seluruh keluarga, dimana mungkin bakalan jadi setetes air segar ditengah gersangnya gurun film komedi Indonesia yang akhir2 ini banyak diluberi oleh humor2 khusus dewasa yang sama sekali tidak pantas ditonton oleh anak2 dibawah umur. Setidaknya, keputusan 13 Entertainment dan Lollipop Pictures untuk memproduseri film ini memang layak untuk diacungi jempol, karena mereka berusaha untuk tidak mengikuti arus dan mempersembahkan sebuah tayangan komedi layar lebar yang sesuai ditonton bagi semua lapisan masyarakat dan umur ini.
Dengan disutradarai oleh Reka Wijaya, film ini dibintangi oleh Sandra Dewi, Vincent Club Eighties (anggota grup band ini sepertinya memang sedang keranjingan main film yah sekarang) dan seorang pendatang baru bernama Ajul "Jiung". Ajul yang membawakan tokoh Tarzan dalam film ini aslinya adalah vokalis sebuah band beraliran rock progresif yang mempunyai tampang lumayan mirip dengan Alm. Benyamin S (Kalo mengaku bukan remake, kenapa semuanya harus serba dimirip2kan juga yah??). Band Jiung juga sering membawakan lagu - lagu Alm. Benyamin S. Jiung dan mereka didaulat untuk mengisi soundtrack film Tarzan ke Kota ini.

VIEW GALLERY

Berikut adalah sinopsis cukup lengkap yang didapat dari situs resmi film “Tarzan ke Kota”.
Ratna (Sandra Dewi) adalah putri tunggal dari Pak Barkah bin Sadeli (Reza Pahlevi), seorang pengusaha dan ilmuwan kosmetik yang selalu menggunakan tumbuhan dalam ramuannya. Pada suatu hari, Ratna menemani ayahnya dan Tiga (Mamo) – asisten Pak Barkah, yang selalu ngomong tiga kali — ke hutan, untuk mencari daun tapak monyet yang dipercaya sangat berguna untuk mencegah keriput.
Ketika daun tapak monyet tersebut berhasil mereka temukan, Ratna diculik oleh Arde (Vincent Club 80s) dengan bantuan dua anak buahnya, Kutil (Rudi Sipit) dan Tumpal (Hamka). Arde adalah putra tunggal Pak Hajat (HIM Damsyik) dan Bu Hajat (Connie Sutedja), pengusaha kosmetik saingan Pak Barkah. Arde ingin mengecoh Pak Barkah untuk meninggalkan hasil temuannya, agar ia dapat mencuri daun tapak monyet itu untuk orang tuanya. Maka, setelah diculik, Ratna ia sembunyikan di sebuah gua.
Namun, rencana Arde tidak berhasil sepenuhnya, karena mobilnya mengalami kecelakaan ketika sedang menghindari kejaran Tiga. Karena mengira Ratna masih berada di dalam mobil, Tiga menganggap Ratna ikut meninggal. Walau Pak Barkah tetap merasa anaknya masih hidup, walau entah di mana.
Perasaan Pak Barkah ternyata benar. Ratna masih hidup dan terbangun di dalam gua yang gelap. Tapi, Ratna melihat cahaya di ujung sana. Ia pun berjalan menuju cahaya, dan melihat berbagai macam barang dari tumpukan beras sampai ratusan Komputer yang bertumpuk tak karuan. Di balik tumpukan beras itu terdengar suara mendengkur. Ratna menaiki tumpukan beras itu untuk mencari asal suara dengkuran itu. Ia terkejut begitu mengetahui suara dengkuran itu adalah suara seorang laki-laki gondrong tak terawat yang sedang tidur pulas bersama seekor macan tutul. Ratna perlahan berusaha menuruni kembali tumpukan beras itu, namun karena gelap Ratna pun jatuh kepeleset hingga akhirnya suara berisik itu membuat laki-laki yang tidur tadi terbangun dan mengejar Ratna. Ratna yang kakinya terkilir tidak bisa berlari jauh, dan dengan mudah laki-laki tadi dan macan tutulnya mengepung Ratna.
Laki-laki tak terawat itu ternyata, di luar dugaan Ratna, berhati mulia. Ia mengobati luka Ratna. Merasa aman, Ratna memberanikan diri berkenalan dengan laki laki yang ternyata tidak mengerti bahasa manusia tersebut. Ratna bingung, juga laki-laki tersebut. Tapi tiba tiba laki-laki tersebut memukul dadanya empat kali lalu berkata…“TARZAN”.
Ratna dan Tarzan segera menjadi teman baik. Tarzan pun kemudian mengantar Ratna pulang ke kota naik kuda. Para binatang teman-teman Tarzan terlihat sedih atas kepergiannya, namun Tarzan berjanji untuk kembali dan membawakan mereka semua oleh-oleh. Setibanya di kota, dimulailah petualangan Tarzan. Hidup di Kota ternyata membuat Tarzan bingung. Tarzan harus berkenalan dengan cara hidup dan peraturan-peraturan kota yang sangat berbeda dengan hutan tempat tinggalnya.
Keberadaan Tarzan di rumah Ratna diketahui oleh Arde yang selamat dari kecelakaan di hutan, namun sekarang wajahnya sudah tidak normal. Ia pun telah mengganti namanya menjadi Mamahi, atau Master Mata Hitam. Mamahi berusaha mendekati Tarzan untuk mendapatkan hewan-hewan liar untuk dijadikan bahan kosmetik perusahaan Bapaknya, dan ia berhasil menipu Tarzan. Tarzan kemudian dimusuhi oleh sahabat-sahabatnya, karena dianggap telah menjual saudaranya sendiri pada orang kota demi kehidupan pribadinya.
Merasa ditipu, Tarzan marah. Tarzan lalu berjanji untuk berperang melawan Mamahi. Dengan teriakan khas Tarzan yang keras dan melengking namun fals itu, Tarzan menyerang Arde dan anak buahnya.
Akhirnya pertempuran antara kejahatan modern dan kesederhanaan pun berlangsung di depan mata Ratna, yang merasa bersalah telah membawa Tarzan ke Kota.

So, jangan lupa ajak semua keluarga untuk menyaksikan aksi kocak Tarzan dan teman2 satwanya yang tak kalah humoris pada 4 Desember 2008 ini.

Serunya Bertualang Di City of Ember

city_of_ember_poster
Setelah novel remaja “Twilight” yang segera akan mengunjungi penggemarnya lewat proyeksi layar lebar, sebenarnya ada satu lagi novel fantasi petualangan yang telah beredar di Hollywood sana dan sebentar lagi juga akan menghiasi Cineplex tanah air. Tapi yang satu ini sepertinya kurang terdengar gaungnya, karena hasil peredarannya di pasar luar negeri sana bisa dibilang kurang begitu menggembirakan, walaupun kalau ditilik dari segi tema dan cerita, film satu ini sebenarnya cukup fresh dan seru untuk disimak. Sebagai tontonan anak anak saat liburan sekolah nanti juga film satu ini bisa jadi pilihan yang sangat pas. Dari tadi sebenarnya film apa sih yang diomongin? Oke... Judulnya “City of Ember,” seperti bisa dilihat diatas, cuma jangan salah kaprah yah, Ember disini jangan diartikan secara harafiah menurut kamus besar bahasa Indonesia... :). Ember disini diambil dari bahasa Hungaria yang kurang lebih berarti Human atau Manusia. Jadi jangan berpikiran kalo film ini tentang kota yang isinya ember semua atau penduduknya yang pada ‘ember’ yah...

Bagi yang pernah nonton ‘Wall-E’, mungkin ada beberapa hal yang dirasa rada mirip dengan ide di “City of Ember” ini yaitu tentang manusia yang tinggal di habitat alternatif setelah bumi menjadi rusak dan tidak layak untuk menjadi tempat tinggal lagi. Bedanya kalo di ‘Wall-E’ tadi, manusia mengungsi ke sebuah pesawat luar angkasa super raksasa yang mampu menampung seluruh komunitas manusia bumi. Sedangkan di film ini, sebuah kota dibangun jauh di bawah tanah yang gelap, hingga satu-satunya sumber energi berasal dari sebuah generator raksasa yang menjadi penopang bagi kebutuhan cahaya di kota ini. Para manusia disini diceritakan tidak mengenal lagi akan siang dan malam, ataupun bintang, bulan dan matahari. Kondisi bumi yang telah rusak dipercaya bakal pulih kembali setelah melewati masa dua ratus tahun lamanya, tapi selama selang waktu ratusan itu, generasi kota mulai mengingkari adanya kehidupan di atas mereka. Suatu hari pada tahun ke 241 berdirinya kota, generator raksasa tempat bergantung hidup mereka itu dikabarkan mulai rusak berat dan Kota Ember pun diisukan bakal gelap selamanya. Kekhawatiran pun mulai meliputi warga kota, beberapa dari mereka berusaha mencari solusinya yang diwakili oleh dua tokoh remaja, Doon Harrow (diperankan Harry Treadaway) dan Lina Mayfleet (diperankan Saoirse Ronan). Mereka berdua berusaha mencari jalan keluar dari kepanikan ini, sebab secara tak sengaja mereka menemukan sebuah kotak yang berisi instruksi penting yang berbentuk kertas lusuh yang tak lain adalah petunjuk menemukan jalan keluar. Kotak itu sendiri adalah peninggalan para pendiri kota 200 tahun yang lalu. Berpacu dengan waktu sebelum energi generator benar2 habis mereka harus memecahkan teka-teki yang ada di dalamnya yang ternyata tidak mudah sebab ada pihak2 tertentu yang menginginkan kota tersebut jatuh dalam kegelapan total, termasuk sang pemimpin kota Ember yang ternyata rakus dan haus kekuasaan, juga rela mengabaikan warga kotanya demi kepentingan sendiri.

Yang menjadi kekuatan film ini adalah setting dan visualisasi Kota Ember yang dihiasi dengan banyak lampu pijar itu, sutradaranya Gil Kenan dengan timnya terlihat sangat serius dalam menangani penampilan kota yang hadir dari imajinasi sang pengarang Jeanne Duprau ini. Setiap detil dalam perancangan setting, properti hingga kostum para pemain diperhitungkan dengan seksama hingga menjadi kekayaan visual yang sangat mengasyikkan untuk dinikmati sepanjang perjalanan film ini. Selepas dari itu tentunya misteri,teka teki serta petualangan yang penuh rintangan menjadi sentuhan tersendiri dalam kisah ini, selain juga akting para pemain remaja juga aktor2 senior yang membungkus aksi penuh fantasi ini menjadi begitu dramatis. (JC)

GALERI FOTO:


Romantisme Vampir dan Manusia ala Twilight

twilight-movie-poster
Keputusan pihak studio Hollywood untuk mengundurkan jadwal tayang film Harry Potter ke-enam hingga ke pertengahan tahun 2009 nanti, tampaknya akan memberi kesempatan yang lebih lapang untuk melenggangnya saingan novel HP yang juga telah diadaptasi ke layar lebar dan siap beredar bulan ini juga yaitu, “Twilight.” Novel remaja yang sebenarnya lebih populer dikalangan para gadis belasan tahun ini adalah buah karya pengarang asal Arizona, Amerika bernama Stephenie Meyer yang saat ini namanya sering disandingkan oleh publik dengan pengarang Harpot, J.K. Rowlings. Statusnya sebagai seorang ibu rumah tangga biasa yang langsung mencuat setelah menuangkan ide tentang cerita cinta terlarang antara seorang gadis remaja dan vampir tampan dalam novel ini beserta beberapa buku lanjutannya, memang sedikit banyak hampir sama dengan jejak karir Rowlings. Twilight sendiri dipublikasikan pertama pada tahun 2005 silam dan sempat menduduki posisi New York Times bestseller selama 124 minggu bersama tiga novel lanjutannya. Bahkan di Amerika, judul terakhir dari serial ini juga sempat menggeser posisi Harpot ke tujuh dari penguasa puncak buku2 terlaris, maka dari itu kesuksesan versi filmnya sendiri tampak semakin menjanjikan. Tapi sekali lagi “Twilight” juga belum tentu bisa mencapai hasil yang sama seperti film2 Harpot karena kepopulerannya yang mungkin lebih condong kepada gadis2 remaja dibanding Harpot yang lebih ke semua umur dan gender. So, Twilight is absolutely no Harry Potter.

Film ini sendiri tetap mencoba setia di jalur cerita yang telah diimajinasikan oleh Meyer kepada berjuta pembacanya, mengambil tema kisah cinta di sebuah sekolah menengah dengan diselimuti aroma supranatural yang melatar belakanginya. Alkisah, ada seorang gadis remaja berumur tujuh belasan bernama Isabella, yang biasanya dipanggil Bella. Gadis ini hidup dalam keseharian yang sangat biasa saja, pemalu, sedikit anti sosial, kikuk, ceroboh dan sangat suka menyendiri. Ketika suatu hari takdir memutuskan kepindahannya ke sebuah kota kecil Forks bersama ayahnya setelah perpisahan kedua orangtuanya, beserta keputusan sang ibu untuk menikah lagi. Bella menemukan keadaan yang sungguh berbeda di sekolah barunya, sikap ramah para penduduk di kota kecil ini seakan mencairkan kesendiriannya, dan Bella begitu cepat menjalin persahabatan dengan beberapa teman baru, juga segera populer di antara para cowok yang mulai mengajaknya jalan, tapi semuanya ditolak oleh Bella. Di kota itu juga tinggal sebuah keluarga yang rada misterius yaitu the Cullens, dikepalai oleh dua orang tua yang masih kelihatan cukup muda, dimana mereka mempunyai lima anak adopsi yaitu: Edward, Rosalie, Emmett, Alice dan Jasper. Kelima anak ini sangat atraktif di kalangan remaja Forks, berbusana sangat modis dan keren, tapi sangat misterius dan tertutup dari komunitas. Bella mulai merakan sebuah rasa yang berbeda kepada Edward tapi belum begitu memahami apakah yang dirasakannya itu, hingga suatu hari sebuah kejadian dimana sebuah mobil hilang kendali di lapangan parkir dan hampir menabrak Bella, datanglah Edward dengan kekuatan layaknya Superman menghentikan mobil yang melaju kencang itu dengan hanya berbekal tangan kosong.

Bella mulai mengira-ngira kalo cowok satu ini memang punya sesuatu yang spesial yang selama ini dipendamnya. Hubungan diantara keduanya mulai berkembang dan keingintahuan Bella kepada sosok Edward yang sangat cool ini mulai juga bertumbuh menjadi perasaan suka kepada cinta dan akhirnya obsesi. Gadis muda juga mulai menyibak sebuah fakta kalau Edward dan keluarganya memang sangat sangatlah jauh berbeda dengan warga disekitarnya lebih dari yang pernah dicurigainya sebelum ini. Dan yang lebih menyeramkan lagi adalah fakta kalau keluarga Cullens ini adalah kaum penerus para vampire yang menolak insting mereka untuk memburu manusia sebagai pemuas dahaga mereka, tapi lebih memilih untuk meminum darah hewan. Vampir2 ini memiliki beberapa bakat yang sangat istimewa yaitu kecepatan super, kekuatan, super awet muda (Dr. Cullen sang kepala keluarga sebenarnya telah berumur lebih dari tiga ratus tahun, sementara Edward sendiri telah berusia 107 tahun), mereka tidak membutuhkan oksigen atau tidur dan tentunya pesona fisik yang sangat memukau lawan jenis mereka. Bila dirasa masih belum cukup juga kemampuan2 super dashyat ini, masing2 ras vampir ini masih punya bakat sendiri2 yang berbeda satu dengan yang lainnya, sebagai contoh Edward punya kemampuan untuk membaca pikiran (tapi untuk beberapa alasan dia tidak mampu untuk membaca pikiran Bella), Alice dapat melihat masa depan, dan Emmett punya sebuah bakat yang sangat luar biasa yang malah melebihi vampir lainnya. Mereka juga sama sekali tidak punya kelemahan yang selama ini sering terlihat pada cerita vampir sejenis yaitu takut kepada matahari (mereka hanya terlihat berpijar bila terkena sinar matahari), air suci ataupun salib (keluarga Cullens bahkan mempunyai salib besar terpasang dirumah mereka); pada kenyataanya satu2nya cara untuk memusnahkan mereka adalah dengan menghancurkan mereka dengan menyeluruh.

Bella sama sekali tidak keberatan dengan kenyataan ini, karena dia sudah sangat mencintai Edward dengan segenap jiwanya. Hubungan diantara dua jenis makluk yang sangat berbeda ini semakin terjalin erat hingga sebuah masalah besar datang dari kehadiran para makhluk dari famili vampir lainnya. Mereka dipimpin oleh seorang vampir pemburu bernama James, yang ternyata terpikat oleh kehadiran Bella, dan semakin kuat keinginannya untuk memiliki anak manusia ini karena keluarga Cullen yang terlihat begitu melindunginya. Dengan berbagai macam cara James berusaha merebut Bella dari pelukan Edward, dan dengan bermacam cara juga dipertaruhkan Edward dan keluarganya demi menyelamatkan Bella, tapi James telah mempersiapkan sebuah perangkap sempurna yang menggunakan Ibunda Bella sebagai umpannya.

Bagaimana? Sudah merasa tertarik untuk menyaksikan film ini setelah membaca sedikit sinopsisnya diatas? Mengingat di Indonesia sendiri filmnya akan beredar dengan tengat waktu yang tidak begitu berbeda jauh dari peredarannya di U.S sana pada 21 november ini, mungkin malah bakalan lebih cepat, seperti layaknya film2 barat lainnya yang mencoba menghindari supernya gerakan para vampir pembajak yang suka menghisap hak cipta dengan tanpa pandang bulu. Bagi para penggemar bukunya tentu tidak mau melewatkan kesempatan melihat lebih dekat performa tokoh idola mereka Bella dan Edward di layar lebar yang akan difigurkan oleh dua bintang muda, Kristen Stewart (yang terkenal sejak memerankan anak Jodie Foster di Panic Room) dan Robert Pattinson, bintang asal Inggris yang sebelumnya juga sempat memerankan Cedric Diggory di Harry Potter and the Order of the Phoenix. (JC)

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme